Tradisi Ngawuwuh: Menghidupkan Semangat Berbagi di Tengah Arus Individualisme Oleh: Mudafiatun Isriyah Di tengah gempuran gaya hidup modern yang cenderung individualis, nilai-nilai sosial yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang kita semakin menghadapi tantangan untuk tetap relevan. Salah satu nilai luhur yang kini mulai dilupakan adalah Ngawuwuh, tradisi berbagi khas Jawa Timur yang mengajarkan kita untuk memberi tanpa mengharapkan balasan. Di era ketika teknologi dan kehidupan kota yang serba cepat cenderung memisahkan manusia satu sama lain, semangat Ngawuwuh justru dapat menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian sosial dan kebersamaan. Apa Itu Ngawuwuh? Ngawuwuh berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang berarti "memberi" atau "menyumbangkan sesuatu tanpa pamrih." Tradisi ini biasanya dilakukan dengan berbagi makanan, hasil panen, atau bantuan lainnya kepada orang lain yang membutuhkan, baik tetangga, keluarga, maupun masyarakat sekitar. Filosofi
BAGAIMANA MODEL SEKOLAH YANG SESUAI SAAT INI Oleh: Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd., CPM Pendahuluan Di era yang ditandai dengan perubahan sosial, perkembangan teknologi, dan tantangan global yang terus berkembang, pendidikan harus mampu beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan masa kini. Sekolah bukan hanya tempat belajar akademis, tetapi juga lingkungan yang membentuk karakter, mengasah keterampilan sosial, dan menyiapkan siswa untuk dunia yang lebih kompleks. Pertanyaannya, bagaimana model sekolah yang sesuai saat ini? Model sekolah yang relevan harus mempertimbangkan pendekatan holistik yang mencakup pengembangan akademis, keterampilan emosional, serta pemahaman teknologi dan lingkungan. Selain itu, penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai lokal dan karakter, sehingga sekolah dapat memberikan pengalaman pendidikan yang berakar pada budaya dan etika yang kuat. Pendekatan inklusif dan personalisasi dalam pembelajaran semakin menjadi sorotan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan siswa unt