Studi Kasus: Konflik di Tempat Kerja karena Transaksi yang Tidak Efektif
Latar Belakang Klien
Nama: B
Usia: 35 tahun
Pekerjaan: Manajer Proyek di sebuah perusahaan teknologi
Keluhan: Mengalami konflik dengan rekan kerja dan bawahan yang mengganggu produktivitas dan kesejahteraan emosionalnya.
Deskripsi Kasus
Budi telah bekerja di perusahaan teknologi tersebut selama 5 tahun. Baru-baru ini, ia dipromosikan menjadi manajer proyek, tetapi sejak promosi itu, ia mulai mengalami konflik dengan beberapa rekan kerja dan bawahannya. Konflik ini menyebabkan Budi merasa stres, frustrasi, dan kurang efektif dalam pekerjaannya. Ia menyadari bahwa interaksinya dengan orang lain sering kali berakhir dengan ketegangan dan salah paham.
Analisis Transaksional:
Ego States Analysis (Analisis Keadaan Ego)
- Parent (Orangtua)
- Budi sering menunjukkan perilaku dari keadaan ego Critical Parent (Orangtua Kritis), terutama saat memberikan umpan balik kepada bawahan. Ia cenderung mengkritik secara tajam dan tidak memberikan dukungan.
- Adult (Dewasa)
- Dalam beberapa situasi, Budi mampu beroperasi dari keadaan ego Adult (Dewasa), tetapi ini lebih jarang terjadi dalam interaksi sehari-hari.
- Child (Anak)
- Ketika mendapat kritik dari atasannya atau rekan kerja lain, Budi sering kali merespons dari keadaan ego Adapted Child (Anak yang Beradaptasi), merasa defensif atau minder.
- Parent (Orangtua)
Transactions Analysis (Analisis Transaksi)
- Crossed Transactions (Transaksi Silang)
- Budi memberikan instruksi dari keadaan ego Critical Parent, tetapi bawahan merespons dari keadaan ego Adapted Child, yang menyebabkan kebingungan dan ketegangan.
- Complementary Transactions (Transaksi Komplementer)
- Dalam beberapa interaksi dengan rekan kerja yang mendukung, Budi beroperasi dari keadaan ego Adult, dan interaksi ini lebih produktif.
- Crossed Transactions (Transaksi Silang)
Life Positions (Posisi Hidup)
- Budi sering kali beroperasi dari posisi hidup "I'm OK, You're Not OK," terutama saat merasa terancam atau dikritik. Hal ini mempengaruhi cara dia berinteraksi dengan orang lain, memperparah konflik.
Games and Scripts (Permainan dan Skrip)
- Budi sering terlibat dalam permainan psikologis seperti "Now I've Got You, You Son of a Bitch" di mana dia mencari kesalahan orang lain untuk membenarkan kritiknya.
Langkah-Langkah Intervensi
Structural Analysis
- Membantu Budi menyadari dan memahami keadaan ego yang dia gunakan dalam berbagai interaksi.
- Melatih Budi untuk mengidentifikasi kapan dia beroperasi dari keadaan ego Critical Parent dan bagaimana mengubahnya ke keadaan ego Adult.
Transactional Analysis
- Menganalisis transaksi spesifik yang menyebabkan konflik. Mengajarkan Budi tentang transaksi komplementer dan bagaimana mencapainya.
- Menggunakan role-playing untuk melatih interaksi yang lebih sehat dan produktif.
Script Analysis
- Mengidentifikasi skrip hidup Budi yang mungkin berkontribusi pada perilaku kritis dan defensifnya.
- Membantu Budi menulis ulang skrip hidupnya dengan keputusan baru yang lebih positif dan produktif.
Game Analysis
- Mengenali permainan psikologis yang sering dilakukan Budi dan dampaknya terhadap hubungan kerjanya.
- Mengajarkan Budi untuk menghindari permainan ini dan menggantinya dengan interaksi yang lebih terbuka dan jujur.
Implementasi Intervensi
Awareness and Education
- Menjelaskan konsep-konsep dasar TA kepada Budi, termasuk ego states, transactions, dan games.
- Memberikan contoh-contoh praktis dan studi kasus lain untuk ilustrasi.
Practical Exercises
- Melakukan latihan transaksional di sesi konseling untuk mengidentifikasi dan mengubah pola transaksional yang tidak efektif.
- Melakukan latihan refleksi diri untuk mengenali dan merespons keadaan ego yang muncul dalam berbagai situasi kerja.
Ongoing Support
- Menyediakan dukungan berkelanjutan melalui sesi konseling reguler untuk memantau kemajuan Budi.
- Memberikan umpan balik dan penyesuaian strategi intervensi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan Budi.
Hasil yang Diharapkan
Peningkatan Kesadaran Diri
- Budi lebih mampu mengenali keadaan ego yang dia gunakan dan dampaknya terhadap interaksi interpersonalnya.
Perbaikan Komunikasi
- Interaksi Budi dengan rekan kerja dan bawahan menjadi lebih produktif dan harmonis karena penggunaan transaksi komplementer.
Pengurangan Konflik
- Penurunan jumlah dan intensitas konflik di tempat kerja, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan emosional Budi.
Pengembangan Posisi Hidup Positif
- Budi mulai beroperasi dari posisi hidup "I'm OK, You're OK," yang lebih sehat dan konstruktif dalam hubungan interpersonalnya.
Komentar
Posting Komentar