Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

PUASA MERAIH PREDIKAT TAQWA

 Rasul SAW bersabda, :  رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ “Betapa banyak orang yang berpuasa namun ia hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga dari puasanya tersebut.” [HR Thabrani] Catatan Alvers Diriwayatkan dalam Syu’abul Iman dari Nafi’ bahwasannya suatu ketika Abdullah Ibnu Umar (8 SH – 73 H) keluar menuju salah satu pelosok madinah bersama para sahabatnya. Dalam perjalanan itu mereka berhenti dan menghamparkan alas untuk istirahat dan makan siang. Saat itu, turunlah seorang penggembala kambing dari lereng gunung dan melewati mereka yang sedang menyantap makan siang. Penggembala itupun mengucap salam. Lalu Ibnu Umar menjawabnya dan menawarkan makanan kepadanya: “Kemarilah wahai penggembala, marilah makan bersama kami”. Penggembala memohon maaf seraya mengemukakan alasannya “Saya sedang berpuasa”.  Ibnu umar bertanya-tanya kepadanya dengan nada heran: أَتَصُومُ فِي مِثْلِ هَذَا الْيَوْمِ الْحَارِّ شَدِيدٍ سُمُومُهُ وَأَنْتَ فِي هَذِهِ الْجِبَالِ تَرْعَى هَذَا

Endors: Apresiasi: Buku ‘Kilau Mentari di Hati’ Jilid 2

  Apresiasi: Buku ‘ Kilau Mentari di Hati ’ Jilid 2 Puji syukur tak terhingga kepada Allah SWT terhadap karya buku ‘ Kilau Mentari di Hati ’ sudah berada di tangan Anda pada jilid 2. Buku ini merupakan p roses pembelajaran bahasa yang mengaitkan pada tahap pemerolehan bahasa seorang siswa. Pemerolehan bahasa dimaknai sebagai periode seseorang memperoleh bahasa atau kosa kata baru dan berlangsung sepanjang hayat. Pemerolehan bahasa sangat ditentukan oleh interaksi rumit antara aspek-aspek kematangan biologis, kognitif, dan sosial.  Proese pelatihannya dikemas dalam a ntologi dalam kisah pengalaman santri-santriwati MI Al Huda Kota Malang (Angkatan 19) di masa pandemi Covid-19. Materi siswa dalam lanjutan buku ke-2 adalah sama dengan buku ke-1 yaitu k arya siswa sebagai salah satu kebutuhan individu dalam bidang Pendidikan dan menawarkan kisi-kisi kemanusian yang indah menuju kesempurnaan pembelajaran siswa. Demikianlah  apresiasi saya semoga bermanfaat dalam ranah menambah wawas

Endors: Buku ‘Kilau Mentari di Hati’ Jilid 1

  Apresiasi: Buku ‘ Kilau Mentari di Hati ’ Jilid 1 Puji syukur tak terhingga kepada Allah SWT terhadap karya buku ‘ Kilau Mentari di Hati ’ sudah berada di tangan Anda. Buku ini dikemas cantik dan dengan gaya bahasa anak dalam kurun zaman milenial, sehingga mudah sekali di ikuti maksud ceritanya. Pada hakikatnya buku antologi ini merupakan upaya untuk menanamkan rasa peka kepada siswa terhadap cita rasa sastra. Guru berupaya untuk membina siswa agar mampu mengubah sikap siswa dari acuh tak acuh menjadi lebih bersimpati terhadap sastra. Mengajarkan pembelajaran mengapresiasi pada diri dan kegiatan sehari-hari menjadi kolase kehidupan sekolah. kumpulan cerita inspiratif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan sastra siswa. Antologi ini  merupakan kisah pengalaman santri-santriwati MI Al Huda Kota Malang (Angkatan 19) di masa pandemi Covid-19. Materi siswa ini tidak hanya bersimpati terhadap kehidupan siswa untuk representation of life ( Imitation of life) tetapi disuguhkan untu

2 April 2022 Puasa hari Pertama

  Di antara keistimewaan bulan  Dzulhijjah  terletak di 10 hari pertama.   Artinya: "Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai Allah SWT melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan  Dzulhijjah ). Puasa pertama di tanggal 2 April penuh dengan rona-rona yang mencekam antara puasa mengikuti hisap atau puasa mengikuti pemerintah. Banyak sekali berita-berita dari yang lucu sampai ke serius. Puasa kok menunggu Hilal? Memang puasa Hilal yang menentukan? Terlepas dari itu saya sebagai seorang ibu di keluaraga harus memberi ketegasan tentang prinsip anutan menjalankan ibadah. Istilah sesuai dengan keyakinan masing-masing menjadi tak bermakna. Bukankah enak ikut puasa yang terakhir dan mengakhiri lebih awal, ini keyakinan? Duh ada-ada saja ya… Baca yuk fatwa ini: Mengapa Muhammadiyah bersikukuh memakai metode hisab?   Hisab yang dipakai Muhammadiyah adalah hisab wujud al hilal, yaitu metode menetapkan awal bulan baru yang menegask