Judul:
BELAJAR FUN SAAT NEW NORMAL TIBA
Nama:
Mudafiatun Isriyah, M.Pd
Asal
Lembaga: IKIP PGRI Jember
Rumah:
Jl Stasiun No. 04 Tulusrejo 1 Tempeh Lor Kec. Tempeh Kab. Lumajang
Propinsi Jatim
Biodata:
MUDAFIATUN ISRIYAH, M.Pd
Dosen,
Asesor PAUD nasional, masa studi S3 BK di Universitas Negeri Malang. Menempuh
Magister Pendidikan PAUD di UNESA Surabaya dan Sarjana Pendidikan Agama Di
Universitas Muhammadiyah Malang serta menempuh sarjana Pendidikan Bimbingan dan
Konseling di IKIP PGRI Jember yang sampai sekarang mengabdi di sana.
Lahir
di Lumajang tepatnya berbarengan dengan lahirnya Ibu Kita Kartini, 21 April.
Suami Sutrisno (PNS Guru SMATA Tempeh purn). Anak tiga. 1) Zada Wildaningrum
Mustika Ratri (PNS Guru SMKN Pasirian), 2) Aji Mahsa Al Maukuf (Desainer
Robotik UGM), 3) Clarissa Aydin Rahmazea (status siswa SMPN 1 SUT Lumajang
kelas 8 G). https://ieiezarticle.blogspot.com/ ; FB Mudafiatun
Isriyah; Instagram Ieiez
Jenis
Artikel/opini
Intro:
Indonesia saat ini mendapat tantangan
besar dalam menangani Covid-19. Pandemi virus Corona berdampak pada semua
sektor. Masa pandemik virus Corona masih belum juga usai sehingga ada
penambahan masa belajar di rumah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem
Makarim menyampaikan sejumlah fokus yang bakal dikerjakan lima tahun kedepan
salah satunya mengenai penyelarasan kurikulum Pendidikan dasar, menengah dan
tinggi lantaran kali ini Dikti telah di bawah Kemendikbud. Dengan penggabungan
tersebut kerjanya akan lebih terintegrasi dan mengerti kebutuhan. Ini berbeda
dengan kebijakan pada tahun-tahun sebelumnya ketika Dikti menjadi satu dengan
badan riset. Disampaikan Awaludin (Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Kemdikbud) bahwa kualitas guru penting dipastikan untuk menjamin penyampaian
nilai dan proses pembelajaran bagi anak didik.
Perubahan sistem pendidikan siap melakukan
lompatan transformasi e-learning bagi semua siswa dan mahasiswa dan
seluruh elemen masyarakat pendidikan. E-learning secara cepat dilakukan
walaupun secara teknis dan sistem belum semuanya siap. Selama ini pembelajaran online
hanya sebagai konsep, sebagai perangkat teknis, belum sebagai cara berfikir,
sebagai paradigma pembelajaran. Padahal pembelajaran online bukan metode
untuk mengubah belajar tatap muka dengan aplikasi digital, bukan pula membebani
siswa dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Pembelajaran online
harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber
pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan ujungnya membentuk siswa
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Perlakuan social distancing, physical
distancing mengharuskan belajar dengan e-learning. Pro dan kontra
dalam pelaksanaan di lapangan dikarenakan belum siapnya baik bagi tenaga
guru/dosen maupun siswa/mahasiswanya sendiri. Pembelajaran saat Covid19 semua
berbasis teknologi dan akses terhadap TIK dimanfaatkan dengan baik dan
maksimal.
Sebagai penerjemah dan penyampaian
kurikulum yang disusun sangat bergantung pada kapasitas guru. Bagaimana delivery-nya,
guru itu menerjemahkan, menyampaikan, menginspirasi, berinovasi, berkreasi
dengan dukungan dalam kurikulum. Kemendikbud bakal menyusun formula untuk
meningkatkan kapasitas dan kualitas guru. Juga ada penambahan kompetensi dasar
dalam Kurikulum 2013 yaitu Computational Logic dan Compassion.
Dalam Kurikulum 2013 ada empat kompetensi yang terkenal dengan 4C, Creativity,
Critical Thinking, Collaboration dan Communication. Penambahan kedua
kompetensi harus dimasukkan ke dalam Kurikulum agar peserta didik siap
menghadapi masa depan dan guru bisa mengajar dengan baik.
Computational Logic harus menjadi
budaya dalam pembelajaran untuk melatih kesiapan anak di masa yang akan datang.
Sedangkan Compassion merupakan kompetensi guru ketika mengajar karena
dapat membangun integritas guru. Harus punya minat bakat dan integritas yang
tinggi dalam sebuah profesi. Dalam mengajar guru yang baik adalah guru yang
mempunyai Conpassion untuk mengajar dengan baik. Artinya guru mencintai
profesi yang dia laksanakan.
Petualangan saat ini apakah Kurikulum
ganti lagi? Sebenarnya Menteri Pendidikan dan kebudayaan tidak mengubah namun
perlu adanya penyesuaian kurikulum. Metodenya lebih ke learning by
experience (belajar dari pengalaman). Membutuhkan penekanan cara berfikir
dan logika. Sehingga salah satunya kebijakan UN dihapus karena lebih banyak
hafalan. Padahal yang diperlukan adalah anak-anak mempunyai skill,
seperti kemampuan literasi dan numerasi.
Assement siswa standar internasional (PISA) Indonesia masih
rendah, karena fokus penekanannya salah, kata Pak Nadiem. Perombakan yang
dimaksud sebatas pengembangan kurikulum agar implementasinya lebih mudah. Namun
pelaksanaannya memang dirasa sangat berat dan butuh adaptasi. Implementasi di
lapangan para guru masih terbebani dengan begitu banyak administrasi Pendidikan
ditambah dengan pola kurikulum yang harus menggunakan IT, padahal banyak
diantara para guru yang masih gaptek soal penggunaan IT.
Memahami pendidikan di Indonesia mengalami
pasang surut dalam pelaksanaan kurikulum, terakhir pada kurikulum 2013. Saat
yang bersamaan dengan musibah pandemik Covid19 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Bapak Nadiem Makarim merespon kebijakan belajar dari rumah melalui
pembelajaran daring dan meniadakan Ujian Nasional untuk tahun ini. Dibutuhkan keep
the distancing (menjaga jarak) di semua lini untuk meminimalisir persebaran
Covid-19. Kebijakan ini diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus
Corona di tengah masyarakat.
Ada beberapa pandangan dari interdisipliner tentang fase baru
ketika pandemik tak kunjung surut. Fase new normal baik yang sedang
berlangsung maupun yang akan mengalami
saat ini. Cara memandang fenomena new normal ini, ada tiga konsep
yang kita hadapi: 1) globalisasi dan ekonomi; 2) teknologi dan inovasi; 3)
dampak sosial.
Pertama, globalisasi dan ekonomi: Saat ini
transforrmasi mengalami perubahan sangat cepat. Terjadi tumbangnya beberapa
tujuan bisnis tidak tercapai. Bagaimana memaksimalkan keuntungan menghadapi
tantangan globalisasi ini. Adanya krisis besar yang mempengaruhi pola kompetitif
bisnis tidak normal. Memahami perubahan besar ini diambil langkah-langkah yang
selaras dengan dunia yang sedang krisis. 1) belajar dengan jarak jauh, 2) fokus
pada pembelajaran yang santun. 3) pastikan memahami ketuntasan belajar yang menyelaraskan
dengan lingkungan.
Kedua, teknologi dan inovasi: Tekhnologi
membentuk dunia belajar COVID-19 akan memacu adopsi teknologi yang cepat, yang
berpotensi mengubah dunia cara belajar. Ketakutan penularan virus menyebabkan
teknologi sangat berperan aktif. Jarak sosial mendorong cara belajar secara
konferensi video, ruang kelas virtual dan teleconference pada skala yang belum
pernah dilaksanakan sebelumnya. Seiring berlanjutnya krisis ini, dapat
mempercepat pengembangan teknologi kerja jarak jauh. Proses ini akan membentuk
kembali seluruh pembelajaran akan membingkai ulang seperti proses pembelajaran
tatap muka. Model kolaborasi dan kerja tim pembelajaran jarak jauh dapat
diciptakan seolah pembelajaran itu terjadi seperti tatap muka. Kedekatan psikologis
perlu dijaga antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan peserta didik
ditingkatkan sehingga mengurangi tekanan dan depresi peserta didik yang selama
ini jauh ditinggalkan karena jarak memisahkan mereka. Hubungan mereka di
ciptakan dengan baik dengan mengadopsi tekhnologi kreatif dalam pendekatan
untuk mempertahankan dan meningkatakan makna pertemuan dengan peserta didik
sehingga akan tercapai keseimbangan kebutuhan penyelesaian dalam proses
pembelajaran dan ketuntasan belajar akan berhasil.
Ketiga, dampak sosial: Masalah utama dalam
kenormalan baru ini akan terjadi perubahan besar dan bergerak cepat untuk
memberlakukan tindakan agar tidak menambah resiko. Diperlukan daya tahan yang
tinggi baik guru maupun peserta didik bahkan masyarakat orang tua yang berperan
paling aktif. Dengan peran mereka dalam membantu menyediakan semua layanan
interaktif dan superaktif. Karena akan membawa banyak perhatian pada peran dan
tanggung jawab sosial. Perhatian pendidikan selama ini sudah menurun dalam
beberapa bulan terakhir karena pandemik virus corona. Proses pendidikan kembali
bangkit seiring dengan kesiapan fase new normal untuk menyelaraskan
kemampuan ekonomi bersamaan dengan pesatnya lajunya pendidikan yang akan datang.
Kebutuhan-kebutuhan yang mendukung pendidikan didahulukan sebagai bahan untuk interaksi yang
sedang berlangsung terutama kebutuhan internet. Semua bahan pembelajaran
dijadikan ebook dan materi bisa dengan tutorial video dan youtube.
Sehingga mempersiapkan peserta didik pada laman-laman atau web site
dari guru-guru mereka. Jadi antara guru dan peseta didik teknologi menjadi
budaya mereka dalam belajar.
Selanjutnya bagaimana faktor-faktor yang berkaitan dengan
perubahan kesiapan new normal, tinjauan terhadap literatur bahwa penerapan
new normal diberlakukan dari serangkaian faktor psikologis, politik dan
sosial. Bagaimana konsep new normal digunakan pada saat e-learning?
Bagaimana pelaksanaan new normal di laksanakan antara individu dan
kelompok yang menyebar melalui platform media tradisional sosial dan modern.
Serta konsep
melakukan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan memberikan kesempatan
luas pada siswa/mahasiswa. Perlu ada usaha untuk melakukan kualitas
pembelajaran online (Sugiran, Daulay, Zaman, Effendy, & Amalia, 2016). Fungsi dari evaluasi adalah untuk
merumuskan kemungkinan perlunya tindakan perbaikan dan pencegahann, dievaluasi
dan ditindaklanjuti sebagai penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran online
sebagai tindak lanjut pada pembelajaran berikutnya. Karena pengaruh kuat
keberhasilan peserta didik dalam berinteraksi online secara profesional, sosial, dan lingkungan pendidikan sangat bervariasi,
tidak hanya tergantung pada lingkungan tetapi juga metode komunikasi dimana
komunikasi terjadi.
Dalam kesiapan new normal merupakan suatu keniscayaan
yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang nyata sambil melatih
kebiasaan tingkah laku yang baru dari hasil proses perlakuan dan strukturisasi
kognitif dan sosial emosional. Proses strukturisasi dilakukan secara terus menerus
dan diamati baik online maupun off line, maka akan menjanjikan
perubahan yang lebih baik. Karena layanan bimbingan sikap-sikap sosial yang
dapat membantu proses belajar pada kegiatan pembelajaran online. Nilai
kebutuhan adanya standar kompetensi bimbingan dan konseling yaitu aspek
perkembangan kematangan intelektual peserta
didik diharapkan dapat mengambil keputusan dan pemecahan masalah atas dasar
informasi/data secara obyektif. Dari paparan ini menunjukkan bahwa sistem
pengelolaan pembelajaran menjadi isyarat sangat berpengaruh pada mutu hasil
belajar.
Komentar
Posting Komentar