Selasa, 5 Mei 2020
Tema: Menulis dalam Kesibukan
Nara sumber: Much. Khoiri (Master Emcho)
Blog: https://muchkhoiriunesa.blogspot.com
Oleh: Mudafiatun Isriyah
Bapak Much Khoiri nara sumber kali ini Lahir di Desa Bacem, Madiun 24 Maret 1965, Much. Khoiri kini menjadi dosen dan penulis buku dari FBS Universitas Negeri Surabaya (Unesa),seorang penggerak literasi trainer dan penulis buku 33 judul dalam 6 tahun. Pendidikan alumnus International Writing Program di University of Lowa (USA, 1993). Dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong Kong (1996)
Penulis dan Dosen Sastra (Inggris), Creative Writing, Kajian Budaya daru UNESA, Trainer dan Perintis ‘Jaringan Literasi Indonesia ‘ (Jalindo).
Tema: Menulis dalam Kesibukan
Nara sumber: Much. Khoiri (Master Emcho)
Blog: https://muchkhoiriunesa.blogspot.com
Oleh: Mudafiatun Isriyah
Judul: Sibuk-Sibuk Tetap Menulis (SSTM)
Bapak Much Khoiri nara sumber kali ini Lahir di Desa Bacem, Madiun 24 Maret 1965, Much. Khoiri kini menjadi dosen dan penulis buku dari FBS Universitas Negeri Surabaya (Unesa),seorang penggerak literasi trainer dan penulis buku 33 judul dalam 6 tahun. Pendidikan alumnus International Writing Program di University of Lowa (USA, 1993). Dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong Kong (1996)
Penulis dan Dosen Sastra (Inggris), Creative Writing, Kajian Budaya daru UNESA, Trainer dan Perintis ‘Jaringan Literasi Indonesia ‘ (Jalindo).
Kini menjadi Kepala UPT Pusat Bahasa Unesa. Anggota
redaksi jurnal sastra ‘Kalimas’ Karya-karya fiksi dan onfiksi pernah dimuat di
aneka media cetak jurnal dan online dalam dan luar negeri. Ia telah menerbitkan 42 judul buku tentang budaya, sastra, dan menulis kreatif baik mandiri maupun antologi. Buku larisnya antara lain: Buku-bukunya antara
lain: “36 Pena alumni: Membangun Unesa Melalui Budaya Literasi” (2013);
antologi “Boom Literasi/; menjawab Tragedi Nol Buku” (2014), buku mandiri
:jejak Budaya Meretas Peradaban” (2014) dan Muchlas Samani: aksi dan Inspirasi
(2014). Eseinya masuk ke antologi “Pancasila Rumah Kita Bersama” (ed. Thamrin
Sonata, 2014) dan papernya masuk buku prosiding “Membangun Budaya Literasi” (2014).
Menjadi penulis dan editor buku ;Unesa Emas Bermartabat” (2014). Buku paling
baru “Rahasia TOP Menulis” (Elex Media Komputindo, Des 2014). Pagi Pegawai Petang Pengarang (2015), Much. Khoiri dalam 38 Wacana (2016), kumpuis Gerbang Kata (2016), Bukan Jejak Budaya (2016), Mata Kata: Dari Literasi Diri (2017), Write or Die: Jangan Mati sebelum Menulis Buku (2017), Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi (2017), Writing Is Selling (2018), Praktik Literasi Guru Penulis Bojonegoro (2020), Virus Emcho: Melintas Batas Ruang Waktu (2020), dan SOS Sapa Ora Sibuk: Menulis dalam Kesibukan (2020). Sekarang dia sedang menyiapkan naskah buku tentang menulis, budaya, literasi, dan karya sastra (puisi dan cerpen). Dia cukup aktif menulis di
muchkhoiriunesa.blogspot.com; www.kompasiana.com/much-khoiri; muchkhoiri.gurusiana.id.; jalindo.net; dan sahabatpenakita.id.
Alamat: Jl, Granit Kumala 4.2 No 39 Perumnas Kota Baru
Drivorejo (KBD) Gresik 61177
Kontak: 081331450689
Tagline: “ Meretas Literasi Lintas Generasi”
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat siang, Bapak-Ibu sekalian, salam sejahtera untuk kita semua. Semoga sehat senantiasa. Bahagia sekali kita bisa berjumpa dalam sebuah grup kreatif yang telah didesain untuk belajar bersama, saling menguatkan, saling mengisi untuk menulis.
Pertama-tama menyampaikan Sopo Sing Ora Sibuk?
Pada slide ini ada lima orang yang sibuk. Para sekretaris, ilmuwan menerima telepon semua melakukan aktivitas dan sibuk. Dan disini ada yang dikatakan menganggur para bonek naik kereta api sedang menaiki kereta api. Mereka juga sibuk melihat sepak bola. Bahkan apabila ada yang mengatakan sibuk sekali tertulis di 'jidat" nya tertulis sory saya sibuk banyak kerjaan.
ada sejarah mempunyai sahabat: menulis Buku: mempunyai reflek sangat bagus judulnya "Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk" Ini tentu menggambarkan ironi dimana harusnya manusia banyak mengingat pada Tuhannya malah menjadi sesuatu yang dilupakan.
kita manusia adalah subjek tanpa makna dan tanpa diikuti kata kerja makan minum bersantai, sebagai saya tidak melakukan apapun. Jadi kalo saya saja tidak akan bermakna. Hakekatnyanya manusia harus memiliki kesibukan dan alasan sibuk kita harus merenung apakah sudah tepat jika sibuk sebagai lasan untuk mengaku sangat sibuk untuk tidak berkarya, maka alasan tersebut perlu di timbang untuk dikatakan tidak tepat.
HUKUM ALAM Sunnatulloh:
Dibalik Kesibukan Pasti Ada Kelonggaran, Dibalik Kesulitan ada Kemudahan, dibalik Kesibukan selalu ada kesempatan, Bagaimana mensiasati, manajemen jesibukan, sikap positif atau negatif, kalau kita positif terhadap menulis maka kita akan mendapatkan menulis. Dan kita tidak boleh menyerah dan harus bisa mnyikapi dengan positif dan akan melakukan kegiatan menulis dan akan merubah diri sendiri dalam menikmati kesibukan.
Penulis sejati ada waktu istimewa untuk menulis, Menulis sama wajibnya dengan membaca. Ini untuk menghalangi kesibukan jika kita di belenggu dalam konteks menulis.
Mengapa Harus menulis?
Buku Yang bagus, mengapa harus menulis, sesuatu yang bagus ketika kau bicara kau hanya menggema melintas suara tapi ketiak kau menulis kata mu akan menyebrang sampai bertahun-tahun bahkan berabad-abad. Ia akan abadi dan menjadi sejarah dalam hidup kita. Seperti tulisan Pramoedya ananta Tur. Begitu pula Budi Darma seperti yang di tulis ini.
Bagaimana Mendidik Diri Menjadi Penulis
Harus melalukan didikan diri, menerapkan pada diri sendiri, bukan hanya pada orang misalnya ada tugas. Mendidik diri menulis juga berani menegakkan prinsip reward dan punishem. Misalnya tidak disiplin menulis harus ada punishem untuk diri sendiri. Mungkin disuruh menulis atau membaca dua buku jadi tidak hanya menyuruh siswa. sebaliknya jika melampaui target harus ada reward untuk diri sendiri, misalnya pergi ke bali dll. mendidik diri perlu untuk diterapkan. jadi jangan bisa mendidik orang lain.
Menulis itu berkomunikasi
Bukan hanya berekspresi, atau sesuka kita. kita harus bersumsi bahwa menulis itu berkomunikasi dan berhadapan dengan orang yang di ajak komunikasi. Orang bijak bicara karena ada sesuatu untuk disampaikan org bodoh hanya menyatakan sesuatu, orang yg bijak diam tapi jika ada yang perlu disampaikan harus disampaikan. Kita mengkkounikasikan gagasan dg pembaca seakan berhadapa dg forum.
Materi harus selaras dengan audiens
Pengorganisasian tulisan harus bagus, diatur hubungan kalimat dg paragraf supaya pembaca tertarik penjelasannya sampai tuntas.
Yang Terakhir Tentang Bahasa,
bahasa itu komunikatif. Jika tulisan ilimiah ya bahasa ilmiah. Jika menulis populer ya bahasanya populer, biasanya ada bukunya di sebut monograf. Inti dari buku monograf adalah menyapa pada pembaca yang diikuiti sehingga pesan nya nyampek ke pembaca.
Inti SOS
Strategi ini ada dalam buku SOS, dan buku ini sebagai hadiah ultah diri sendiri, (Happy Milad Bapak Trainer hebat Bp. Much Khoiry), ditunggu open accesnya.
Selayang Pandang Sang Trainer dan Penulis Hebat.
Akrobat itu-ah, ternyata tidak kecil-terjadi tatkala,
menjelang tengah malam saya mulai menghadap laptop guna mencari sebuah
informasi di Google search. Entah kekuatan apa yang menggerakkan tiba-tiba
jari-jari saya mengetik nama saya: Much Khoiri. Maka terpampanglah di laya
laptop itu beberapa alamat laman website yang memajang nama saya tulisan saya
atau tilisan orang orang lain tentang saya.
TERPANA
Saya coba buka satu persatu dengan penasaran. Lalu
saya buka layer berikutnya dan selanjutnya-hingga saya temukan banyak tautan di
saya. Saya begitu excited karenanya sehingga saya tidak peduli dengan kembang
api yang berpendaran atau suara terompet tahunn baru yang bersahutan di luar
sana.
DAHSYAT
Ini harus dijadikan sebuah buku, “Pikir Saya Sponta”
Dan saat itulah saya jungkir balik itu menghantam dan
menguji saya. Saya sisihkan proyek buku saya dari pikiran dan jiwa saya
berpaling pada gagasan baru yang sedang membrontak. Gagasan itu ialah
menghimpun tulisan-tulisan orang lain tentang saya dan buku-buku saya, terutama
Jejak Budaya Meretas Peradaban (2014).RAHASIA TOP MENULIS (2014), dan Pagi
Pegawai Petang mengarang (2015). Tulisan-tulisan itu berupa resensi, catatan,
opini berita, atau tinjauan biografi tentang saya, maka mulailah saya mengunduh
semua tulisan yang ada,
GREAT,
selamat berkarya, Sibuk-sibuk tetep menulis
Kesimpulan
Jangan jadikan diri ini menjadi dewa yang bisa menguasai
emosi kita tetapi jadikan diri ini sebagai Raja yang setiap saat selalu
memimpin diri untuk menjadi lebih baik.
So…tidak ada kata yang terbaik untuk diri adalah
teruslah memanfaatkan waktu untuk menulis karena kata Ananta Tur ketiak kita
sedang berpidato ucapan kita hanya menggaung di ruangan itu saja tetapi jika
kita menulis maka Tulisn pena kita akan menjadi sejarah yang nanti akan dibaca
ratusan ribu orang, barokalloh
# Sibuk2 Tetap Menulis
#Ya Rabb semoga artikel publish saya segera accepted
di bulan berkah Ramadhan ini
#Mudafiatun Isriyah
mari kita menulis dalam kesibukan
BalasHapusSemakin cetar.,aku suka aku suka
BalasHapus