Langsung ke konten utama

ULURKAN Rp.100.000 KARENA NEGERI INI MENUNGGUMU

Jumat, 3 April 2020
Tema: Uang Seratus Ribu Rupiah
Oleh: Mudafiatun Isriyah

'WFH minggu ke III'



Memasuki minggu ketiga Work From Home (WFH) situasi mulai berbeda. Di saat perekonomian global terus terimbas karena pandemi Covid19 mata rantai terus berjalan. Rasa hati ingin menangis akan takdir Allah SWT. Teriring doa dimunajatkan setiap hembus nafas ini agar kita umat di dunia ini di ampuni segala khilaf akan perbuatan yang membuat Allah murka. "Lailaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minazzholimiin"..

Dari salah satu sumber bahwa hanya sebagai informasi saja, pemerintah saat ini melalui perpu Nomor 1 Tahun 2020, melakukan revisi pada APBN melalui penambahan anggaran senilai Rp. 405.1 trilliun, yang dialokasikan sebagai social savety net untuk pengamanan dampak sosial dan ekonomi akibat pandemic covid19 ini. Mungkin pembengkakan alokasi dana tersebut sebagiannya memotong gaji ASN, yang saya tahu gaji dipotong, Ibu Mulyani silakan menggunakan uang ini untuk kebutuhan darurat umat, semoga Allah segera menghentikan berjalannya Covid19 ini, aamiin.

Dari salah satu video dari grup menulis, ada Prof. Rhenald Kasali, Ph.D menyampaikan materi di Rumah Perubahan bahwa Pandemi semakin jelas, korban semakin banyak dan kita marah kita sedih.


Model Kubler-Ross, psikiater dari Swiss-Amerika, Elisabeth Kubler-Ross dalam Bukunya On Death and Dying yang terinspirasi oleh karyanya dengan pasien yang sakit parah yaitu ada lima tahap kesedihan: 1) penolakan, 2) kemarahan, 3) tawar-menawar, 4) depresi dan 5) penerimaan. Meskipun ada d media populer keberadaan tahapan-tahapan ini belum diperlihatkan dan modelnya tidak dianggap membantu dalam menjelaskan proses berduka.


Belakangan dalam hidupnya Kubler Ross mencatat bahwa tahap-tahap itu bukanlah kemajuan yang linier dan dapat diprediksi. Kubler-Ross awalnya melihat tahap-tahap ini sebagai cerminan bagaimana orang mengatasi penyakit dan kematian," bahwa sebagai refleksi bagaimana orang berduka.

Fase pertama yaitu Denial (penolakan), semua orang membantah bahwa covid19 tidak akan sampai di Inodonesia, itu hanya ada di Wuhan. Kita hanya sebagai penonton dimana negara lain sedang sibuk mengatasi virus ini. akhirnya masuk pada fase kedua yaitu Anger (kemarahan). Yang sedianya tidak akan mengira bahwa virus ini akan tiba di negeri ini, ternyata hari demi hari pasien bertambah diawali dari positif Covid pada orang Depok Jabar yang habis bertemu dengan orang luar negeri. Kemarahan memuncak ketika covid19 semakin bertambah Lockdown salah satunya untuk memutuskan mata rantai ini. Kemudian masuklah pada fase Bargaining (tawar-menawar). Pada fase ini orang sudah mulai tidak tenang, yang di luar negeri ingin kembali ke indonesia, yang lagi umroh juga kembali ke Indonesia bahkan ribuan TKW dipulangkan karena krisis sedikit mengganggu di negara yang di tempati warga negara Indonesia. Indonesia mengalami kesulitan. Kemudian sampailah pada fase Depression (depresi). Negeri ini sakit. semua masyarakat dihimbau untuk ikut berpartisipasi. Perintah dari Presiden sampailah di kelurahan RT dan RW. semua dirumahkan. sampai di minggu ketiga ekonomi global terganggu. Pemecatan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan sudah di lakukan. Indonesia berduka. Kemudian sampailah pada fase Acceptance (penerimaan). Fase ini semua sudah menyadari bahwa apapun yang di hadapi semua sudah di terima. mulai muncul kesadaran bahwa semangat untuk memulihkan kembali sikap-sikap yang marah, mengelola emosi agar negeri ini sedang berperang melawan virus bersama-sama ikut sadar untuk tidak keluar rumah agar mata rantai virus berhenti. Namun negeri ini berduka. Turut berduka atas korban Covid19 yang meninggal dan semoga yang masih di rawat segera di beri kesembuhan dan segera mata rantai ini berakhir, aaminn.

Ulurkan bantuan walau hanya Rp. 100 ribu rupiah, jika semua rakyat Indonesia membantu Insyaallah beban negeri ini tidak berat. Uluran Rp.100 ribu ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat korban yang sedang mengalami penderitaan dengan virus Corona ini untuk membeli seputar kebutuhan mulai dari alat medis, nutrisi yang disarankan semua perlengkapan seperti Alat Pelindung Diri (ADP), .masker dan hand sanitizer yang keberadaannya semakin langka karena kebutuhan dunia meningkat.

                                          Ilustrasi tenaga medis membutuhkan APD

Sejumlah tenaga medis dokter dan perawat sudah meninggalkan kita. Mereka pahlawan Indonesia melawan Covid19 ini, yang berada di garda terdepan. Selamat jalan dokter...perawat....dan seluruh korban Covid19 ini di Indonesia semoga semua dosa di ampuni dan husnul khotimah. Membantu penderita Covid19 mengorbankan nyawa sendiri. Indonesia berkabung. Marilah kita mulai mengulurkan Rp. 100 ribu rupiah kepada Negeri ini, Indonesia tercinta, semoga Covid19 segera berakhir, aamiinn

#tantangan menulis harian
#menulis uang seratus ribu rupiah
#Mudafiatun Isriyah
Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di mana terdapat korban jiwa dan terjadi kerugian harta benda," imbuh keterangan Kedubes Korsel.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR BELAJAR BELAJAR MENULIS SETIAP HARI (32)

Rabu, 29 April 2020 Tema: BELAJAR BELAJAR BELAJAR MENULIS SETIAP HARI Nara Sumber: Dr Uswadin                        Pengembang Labschool                        Ketua IKA UNJ, Kabid Pend.ISNU DKI Jakarta                        https://uswadinlabschool.blogspot.com/ Judul: Menulis Menulis Menulis Setiap Hari Oleh: Mudafiatun Isriyah         'Bermanfaatlah untuk sesama' ( Uswadin ) Assalamualaikum wr wb Profil:                                            Brebes, 15 Maret 1968 Pendidikan MP S3 UNJ Guru SMP Labschool Jakarta, dan Kebayoran. Kepala SMP Labschool Cibubur 2011 sd 2019 Pengembang Labschool UNJ Menikah dikarunia 2 anak Tinggal di Matrama...

LANGKAH MUDAH MEMBUAT BUKU ELEKTRONIK (eBOOK) DENGAN GOOGLE DOC

Era digital saat ini sudah saatnya digantikan buku elektronik sebagai sumber belajar yang menyenangkan. Dikenal dengan nama ebook , atau buku digital versi elektronik. Bisa simpan dalam smartphone lho. Buku beratus-ratus halaman bisa disimpan dalam bentuk digital. Itulah yang disebut ebook. Membuat ebook merupakan salah satu usaha untuk melestarikan literatur. Namun yang berbentuk buku jumlahnya banyak dan memerlukan biaya perawatan yang mahal. Dengan melakukan tranfer dari bentuk buku ke bentuk buku elektronik merupakan cara yang tepat dan hemat. Saat ini cara orang membaca buku sudah berubah. Membaca buku lebih mudah bisa membaca dimana saja, tanpa membawa perangkat besar seperti tas dan lain-lain. FUNGSI DAN MANFAAT EBOOK Sebagai media informasi Mengungkapkan gagasan atau ide baru KELEBIHAN DAN KEKURANGAN EBOOK . Dapat dibaca dimanapun dan kapanpun Yang pasti adalah aman dan abadi. Bisa gratis dan mudah didapat Murah Nah ini dia kekurangannya. Hanya a...

MERDEKA MENULIS (9)

Minggu, 15 Maret 2020 Tema: Mengapa Menulis Nara sumber: Bp. Dudung Nurullah Koswara Judul: Merdeka Menulis Oleh: Mudafiatun Isriyah "Ketika antibiotik menolak antivirus maka jagalah silaturrahim"  Menetapkan alarm jam 02.00. Di hari Minggu jam 01.45 telepon berdering, Budi sahabatku menelpon, ok siap prepare kataku. Jam 02.20 telepon berdering, ok On The Road. Percakapan ini menunjukkan tanda serius bergabung berangkat menuju Kottta Blater Kab. Jember. Kata Silah yang artinya hubungan dan rahim artinya kerabat. Untuk itu rasululloh memerintahkan agar umat islam menjaga dan menyambung kekerabatan khususnya bagi sesama muslim. Berawal dari silaturrahim online WAG Delima (keluarga alumni SMPN 1Kab. Lumajang tahun 1985), terbentuklah panitia dadakan untuk menindaklanjuti silaturrahim ke saudara D5 yang ada di desa  Blater yaitu saudara Nike Tri Wijayanti. Dilakukan survey lapangan terlebih dahulu, dinyatakan Pantai Canga...