Jumat. 10 April 2020
Tema: Ibadah sebelum Corona
Keesokan harinya saya berusaha mencari informasi pada pusat yang mengeluarkan ijin paket umroh mandiri. Dengan lapang dada berusaha menenangkan jiwa saya meminta dengan diskusi yang enak lewat telepon whatsaap. Harapan agar disegerakan berangkat ke tanah suci, aaminn. Setelah ditelusuri ternyata ada di antara rombongan kami sedang sakit dan tidak diijinkan dokter berangkat, namun tiket pesawat sudah booking, dengan sabar dan menggunakan akal sehat diterima alasan itu kemudian digantikan anak dari ibu yang sakit, namun perlu waktu untuk menyelesaikan administrasinya untuk mengurus paspor, visa dan persiapan lain-lainnya. Alhamdulillah tidak terlalu lama menunggu, tepatnya tanggal 25 Februari 2020 akhirnya kami berangkat. Puji syukur Allah telah meridhoi perjalanan kami. Menuju Surabaya berangkat dari Lumajang jam 11.00. Sedikit terganggu karena perjalanan ini lewat Malaysia. Namun tetap positif thinking saja sama Allah karena tiket Garuda air Line tidak bisa kami dapatkan, sehingga kami berangkat dengan pesawat Air asia line menuju Malaysia transit semalam dan menginap di hotel Malaysia. Menikmati perjalanan di Malaysia kamipun pergi ke Masjid Kerajaan Malaysia yaitu Masjid Putra Jaya.
Perjalanan kami selanjutnya adalah menuju Kota Jeddah. Tepat jam 01.00 kami chek out menuju bandara Malaysia dan selama 9 jam 40 menit berada di atas awan bersama pesawat Air Asia (pengganti pesawat Garuda karena ada perubahan pemberangkatan) Malaysia. Alhamdulillah kami tiba di Jeddah dengan rasa syukur tak terhingga sujud syukur kehadirat Rabbi yang telah mengundang kami di Tanah Suci, Maha Suci Allah dengan Segala Firmannya.
Terlihat atap Kipas dari pintu pesawat di bandara Jeddah, air mata mengalir rasa syukur tak henti-henti, kamipun turun menuju penjemputan By Bus Pariwisata menuju Hotel di Madinah. Kami mengambil Paket Umroh Arba;in yaitu melaksanakan ibadah 40 waktu di Masjid Nabawi. Sampai Medinah tepat Jam 20.00 waktu Saudi, kami menginap di Hotel Al Bouroq dekat dengan masjid Nabawi pintu 6. Selama 9 hari kami melaksanakan sholat 40 waktu. Keseharian yang menyenangkan habis sholat lail langsung menunggu Subuh dan lanjut sholat Syuruk serta Sholat Dhuha, kemudian lanjut ke Raudhoh Makam Rasululloh Nabiulloh Muhammad SAW, Nabi Akhir zaman Nabi pembawa wasilah kita nanti diselamatkan ke dalam JannahMu Ya Rabb.
Tema: Ibadah sebelum Corona
'Berlalulah Corona Agar Aku Bisa Pergi Lagi Ke Tanah Suci'
Tepatnya tanggal 20 Februari 2020 Saya bersama anak Zada Wildaningrum Mustika Ratri di Undang Allah untuk beribadah ke Tanah Suci. Rasa Syukur dan bahagia tidak terbendung rasa isak tangis di dada menunjukkan bersyukurnya pada Allah telah memanggil kami berdua. Impian sejak lama ingin berangkat ke Tanah Suci namun Allah belum mengundangnya. Segala persiapan mulai dari tas travelling. baju batik nuansa Indonesia, mukena, sarung tangan, baju ihram, sandal ringan dan segala persiapan kebutuhan harian sudah disiapkan dalam tas trolli.
Troli dengan semua identitas sudah selesai packajing, pertanda siap berangkat. Namun apalah daya kita sebagai tamu Allah, pihak perusahaan paket umroh membatalkan perjalanan pada tanggal tersebut. Pertanyaan seribu basa menuai pro dan kontra, namun berusaha tetap tenang karena ini perjalanan suci harus dibarengani dengan hati yang suci dan pasrah diri sambil berusaha mencari solosi. Sedianya kami berangkat tanggal 25 Maret namun karena alasan kami tugas asesor sudah menunggu, maka kami ingin mempercepat perjalanan ke Tanah Suci ini. Kepanikan tertundanya perjalanan ini karena semua persiapan sudah selesai termasuk mohon doa restu selamat selama menjalani ibadah dengan keluarga dan tetangga sudah dilaksanakan.
Keesokan harinya saya berusaha mencari informasi pada pusat yang mengeluarkan ijin paket umroh mandiri. Dengan lapang dada berusaha menenangkan jiwa saya meminta dengan diskusi yang enak lewat telepon whatsaap. Harapan agar disegerakan berangkat ke tanah suci, aaminn. Setelah ditelusuri ternyata ada di antara rombongan kami sedang sakit dan tidak diijinkan dokter berangkat, namun tiket pesawat sudah booking, dengan sabar dan menggunakan akal sehat diterima alasan itu kemudian digantikan anak dari ibu yang sakit, namun perlu waktu untuk menyelesaikan administrasinya untuk mengurus paspor, visa dan persiapan lain-lainnya. Alhamdulillah tidak terlalu lama menunggu, tepatnya tanggal 25 Februari 2020 akhirnya kami berangkat. Puji syukur Allah telah meridhoi perjalanan kami. Menuju Surabaya berangkat dari Lumajang jam 11.00. Sedikit terganggu karena perjalanan ini lewat Malaysia. Namun tetap positif thinking saja sama Allah karena tiket Garuda air Line tidak bisa kami dapatkan, sehingga kami berangkat dengan pesawat Air asia line menuju Malaysia transit semalam dan menginap di hotel Malaysia. Menikmati perjalanan di Malaysia kamipun pergi ke Masjid Kerajaan Malaysia yaitu Masjid Putra Jaya.
Perjalanan kami selanjutnya adalah menuju Kota Jeddah. Tepat jam 01.00 kami chek out menuju bandara Malaysia dan selama 9 jam 40 menit berada di atas awan bersama pesawat Air Asia (pengganti pesawat Garuda karena ada perubahan pemberangkatan) Malaysia. Alhamdulillah kami tiba di Jeddah dengan rasa syukur tak terhingga sujud syukur kehadirat Rabbi yang telah mengundang kami di Tanah Suci, Maha Suci Allah dengan Segala Firmannya.
Terlihat atap Kipas dari pintu pesawat di bandara Jeddah, air mata mengalir rasa syukur tak henti-henti, kamipun turun menuju penjemputan By Bus Pariwisata menuju Hotel di Madinah. Kami mengambil Paket Umroh Arba;in yaitu melaksanakan ibadah 40 waktu di Masjid Nabawi. Sampai Medinah tepat Jam 20.00 waktu Saudi, kami menginap di Hotel Al Bouroq dekat dengan masjid Nabawi pintu 6. Selama 9 hari kami melaksanakan sholat 40 waktu. Keseharian yang menyenangkan habis sholat lail langsung menunggu Subuh dan lanjut sholat Syuruk serta Sholat Dhuha, kemudian lanjut ke Raudhoh Makam Rasululloh Nabiulloh Muhammad SAW, Nabi Akhir zaman Nabi pembawa wasilah kita nanti diselamatkan ke dalam JannahMu Ya Rabb.
Puji Syukur Ya Allah Di tengah sesaknya pengunjung Raudhoh bisa sholat dan menyentuh makom Nabi Muhammad SAW.
Allahu Akbar air mata tidak pernah berhenti mengalir, bersujud memohon pertolonganMu Ya Rabb, saat di Raudhoh sangat ramai Allah memberikan kesempatan untuk bersimpuh dan bersujud, MasyaAllah kekuasaan Allah memberikan kesempatan pada kami. Saat ini Raudhoh lockdown untuk kepentingan sterilisasi pandemi Covid19, Maha Suci Allah matur sembah nuwun Ya Rabb kami diberi kesempatan bersujud di tempat yang suci.
Makom Rasululloh tempat suci yang diijabah Allah. Ampuni segala dosa kami, berikan kesempatan lagi untuk beribadah di Rumah Allah dan Nabiulloh Muhammad SAW.
Setelah ambil Miqot di Bir Ali kamipun langsung melakukan ibadah umroh dan sujud syukur kami tidak pernah pudar bersama putri saya Zada. Ya Robbi berikan kami petunjuk jalan yang benar dalam menjalani hidup ini, aamiinn.
Kemudian kami melakukan ziaroh ke tempat-tempat sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW, kami ke bukit Tsur, Uhud, Gua Hiro' dan bukit Jabal Rahmah.
Alhamduillah bersama anak pertama saya Zada Wildaningrum Mustika Ratri selalu dalam keadaan sehat. Kami berdua turut mengumrohkan Almarhum Ramah Rosyidi Binti Riva'i dan mertua Mbah Sujari dan Mae Sumarni. Kami ambil Miqot nya di masjid Aisyah Istri Nabi dan juga ke Hudaibiyah menikmati susu Onta.
Menyempatkan ke peternakan Unta untuk minum susu.
Perjalanan ini terlalu singkat untuk dilakukan namun karena keterbatasan waktu, tulisan ini bersambung pada part berikutnya. Selama 20 hari kami di tanah suci alhamdulillah di beri karunia sehat sehingga bisa melakukan ibadah dengan penuh semangat semoga Allah meridhoi, semua khilaf diampuni dan bermohon dengan segenap raga berdoa agar dikabulkan permintaan untuk bisa diundang kembali ke tanah suci semoga diberi umur panjang dan Corona segera berakhir, Amminn
Setelah ambil Miqot di Bir Ali kamipun langsung melakukan ibadah umroh dan sujud syukur kami tidak pernah pudar bersama putri saya Zada. Ya Robbi berikan kami petunjuk jalan yang benar dalam menjalani hidup ini, aamiinn.
Kemudian kami melakukan ziaroh ke tempat-tempat sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW, kami ke bukit Tsur, Uhud, Gua Hiro' dan bukit Jabal Rahmah.
Alhamduillah bersama anak pertama saya Zada Wildaningrum Mustika Ratri selalu dalam keadaan sehat. Kami berdua turut mengumrohkan Almarhum Ramah Rosyidi Binti Riva'i dan mertua Mbah Sujari dan Mae Sumarni. Kami ambil Miqot nya di masjid Aisyah Istri Nabi dan juga ke Hudaibiyah menikmati susu Onta.
Menyempatkan ke peternakan Unta untuk minum susu.
Perjalanan ini terlalu singkat untuk dilakukan namun karena keterbatasan waktu, tulisan ini bersambung pada part berikutnya. Selama 20 hari kami di tanah suci alhamdulillah di beri karunia sehat sehingga bisa melakukan ibadah dengan penuh semangat semoga Allah meridhoi, semua khilaf diampuni dan bermohon dengan segenap raga berdoa agar dikabulkan permintaan untuk bisa diundang kembali ke tanah suci semoga diberi umur panjang dan Corona segera berakhir, Amminn
# Ibadah yang mengharukan
# MasyaAllah, Subhanalloh, Lahaula Wala Kuawwata Illa Billa Hilaliyyil Aadiimm
#Mudafiatun Isriyah
#Perjalanan Ibadah part 1
Subhanallah...
BalasHapusAlhamdulillah...
Allahu Akbar....
Indahnya bisa umroh 20 hari.
Semoga saya bisa menyusul yang kedua nanti, aamiin Allohumma'aamiin...