Langsung ke konten utama

BUKU YANG BERISI TAK PERNAH MATI (10)

 Selasa, 17 Maret 2020
Materi: 10
Tema: Cara Praktis Menulis Buku
Nara sumber: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd 
      
Oleh: Mudafiatun Isriyah

'Buku yang Bervisi Tak Pernah Mati' (Sri Sugiastuti)  


Katakan bahwa kata kunci ingin menulis adalah harus membaca dan memiliki hobby menulis.  Menulis merupakan kecerdasan intelektualitas dan kematangan berpikir.  Keinginan menjadi                penulis diantara kita sangat banyak, namun hanya sedikit yang mewujudkannya. Karena banyak          sekali ditemukan kendala dan hambatan seperti: 
  1. Tidak memiliki ide
  2. Tidak suka menulis
  3. Tidak berani menerima kritik
  4. Tidak memiliki waktu
  5. Merasa tidak berbakat
Menurut nara sumber malam ini Ibu Sri Sugiastuti sudah menulis tujuh belas buku, seorang editor, pengurus PGRI Surakarta, Kepala Sekolah SMK Tunas Pembangunan 2, Surakarta, motivator,  Blogger. Beliau memiliki pengalaman menulis sangat luar biasa sehingga bisa sharing ilmunya.  Ada banyak faktor penyebab tidak berhasilnya menulis. Selain hambatan juga ada kendala internal. Yaitu motivasi dan etos yang kuat. dan keduanya berjalan akan menghasilkan karya tulis

                                       
Bagaimana cara mengawali menulis, yuk simak....

Menulis di awali dari:
         ➤ WHY    : Mengapa kita menulis, ungkapan ini lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari 
melalui proses latihan, 
        ➤ HOW    : Bagaimana cara menulis lebih filosofis dan berhubungan  dengan nilai, visi dan  
misi hidup kita di dunia
        ➤ ALASANmengapa kita menulis bisa sangat beragam, misalnya:                     lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari 
melalui proses latihan
Mengapa kita menulis bisa sangat beragam, misalnya:
  • Orientasi Material : Tujuannya mengejar uang, bisa dari royalti, fee pembicara dan semacamnya. Apalagi jika berhasil menulis novel yang sampai diangkat ke layar lebar
  • Orientasi Eksistensial: Tujuannya mengejar popularitas dan pengakuan dari masyarakat
  • Orientasi Personal: Bersifat lebih pribadi dengan tujuan untuk mencurahkan atau mengekspresikan perasaan, pengalaman atau kisah pribadi agar dapat dibaca oleh orang lain.
  • Orientasi Sosial: Tujuannya untuk mempengaruhi atau mengubah cara berpikir masyarakat serta membangun peradaban.
  • Orientasi Spiritual: Tujuannya untuk beribadah dan memperoleh pahala dengan mengajak pembaca melakukan perbuatan baik. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis nabi  “khoirunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain)

  • Penulis pemula ( For Beginner)
Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh  seseorang untuk menjadi penulis dari nol?
Ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang penulis yang baik yaitu:

 ➤Membaca (Read)
Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat           general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background                  akademik atau interest             pribadi kita).


 ➤Diskusi (Discuss)
      Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan                 bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila  
     diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat


➤ Mengamati dan Merasakan (Look & Feel)
Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media 
(TV, radio, internet, medsos dll)?


        ➤Sosialisasi (Socialize)
Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?


          
 Persiapan Menulis ( Writing Preparation)
          
Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam proses ini antara lain:
1. Menggali dan Menemukan Gagasan/Ide, 
 Pada tahap ini, penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide. Kegiatan ini bisa 
dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, 
imajinasi, dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif 
yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming.
2.  Menentukan Tujuan, Genre dan Segmen Pembaca
Setelah menentukan gagasan/ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang 
diikuti serta target segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan 
penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan 
 yang kita hasilkan akan marketable.
3. Menentukan Topik
Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa 
yang dipilih dan siapa sasaran pembacanya. Misalnya, tujuan menulis untuk memberikan 
informasi yang benar tentang kesehatan. Genrenya tulisan populer. Jika sasarannya adalah 
orang tua (manula), maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik “Hidup sehat di usia senja”.
4.  Membuat Outline
    Outline merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outlinecukup 
dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang 
logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.
5. Mengumpulkan Bahan Materi/Buku
Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat 
dikembangkan. Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan 
sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

Bagaimana Cara Menulis (How To Write)➙ Caranya ➙Just do it – lakukan saja

Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada:
  1. ketekunan (persistence) dalam proses menulis.
  2. Menulis itu harus sabar.
  3. Tulislah semampu kita terlebih dahulu.
  4. Jangan berfikir harus sempurna,
  5.  Jangan terlalu idealis.
Menulis dibutuhkan waktu yang senggang dalam pikiran, tidak terburu dengan pekerjaan lain
maka akan menghasilkan tulisan yang dikeluarkan dari pikiran sendiri. Pengalaman Ibu Sri
saat buku kita menjadi best seller dan kita akan jadi penulis populer, diundang ke berbagai 
acara, berkesempatan memiliki relasi yang luas, royalti dari buku kita dapat membantu mencukupi kebutuhan hidup, untuk anak-anak atau untuk membantu orang tua kita. 
Manfaatnya bisa untuk jangka panjang.

Menulis jangan memiliki paham materialis karena menulis buku jika dimaknai sebagai 
amal shaleh yang  tidak pernah terputus sepanjang masih dibaca dan mendatangkan manfaat 
bagi orang lain, maka kita telah menanamkan investasi besar untuk kehidupan akhirat.

Langkah selanjutnya (Next steps)

Dalam proses menulis yang perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.  Setelah kita menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft),
2.  tahapan yang harus dilewati hingga terbitnya buku kita adalah:
      a)      Editing
      b)      Rivising
      c)      Publishing
Penyuntingan (Editing) 
Yaitu langkah perbaikan draf naskah berdasarkan pedoman yang berlaku. Pada tahapan ini membahas tentang:
 a. Membaca ulang
 b.
Menyempurnakan draf
 
     Kegiatan menyempurnakan draf dapat dilakukan melalui: 1)Teknik penulisan berdasarkan 
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).Berdasarkan PUEBI tahun 2016, teknik    penyuntingan naskah dilakukan berdasarkan: Pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca dan penulisan unsur serapan, 2) Sistematika penulisan, 3) Isi tulisan.

Revisi (Revising) 
   Yaitu langkah memperbaiki naskah
   Tahapan ini Membahas Tentang:
   a. Mengubah beberapa bagian 
        naskah.
   b. Melengkapi naskah 
     1) Menambahi materi yang 
         diperlukan tapi belum 
         terdapat di dalam naskah.
     2) Menghapus beberapa bagian 
         tulisan yang dianggap tidak 
         perlu.
   c. Mengevaluasi kembali naskah 
       untuk menihilkan kesalahan tulis.

Publikasi (Publishing) 
    Yaitu langkah mempublikasikan 
     karya/tulisan

    Tahapan ini Membahas Tentang:
    a. Pengiriman naskah
        Dalam mengirimkan naskah,          penulis perlu mengetahui 
        alur penerbitan agar bisa 
        memilih jalur penerbitan yang 
        sesuai dengan pilihannya.

Dalam hal ini, ada dua  jalur penerbitan yang bisa dipilih, yaitu:
      1) Major Publishing (penerbit 
          umum)
      2) Self Publishing (penerbit  
          independen)

   Tahapan ini Membahas Tentang:       
    b. Pracetak (perwajahan buku,                tata letak, ISBN, proof reading)
        Proses pracetak dilakukan  
        setelah naskah selesai dan
        sudah dilakukan proses 
         penyuntingan. 
Proses ini meliputi perwajahan buku (cover), tata letak (layout),  pengurusan ISBN (international standard book number). Proses ini melibatkan pihak lain. 
Penulis bisa meminta bantuan desainer untuk membuat cover buku. Untuk membantu desainer membuat sampul (cover), diperlukan sinopsis. 
Sinopsis ini memuat judul buku, pengarang, ringkasan isi buku.

 Tahapan ini Membahas Tentang:

    c. Pencetakan
        Proses cetak merupakan.         
        proses akhir dalam 
        penulis buku. Ada beberapa  alternative pencetakan
        buku, melalui penerbit 
        mayor atau penerbit indie. 
        Produknya juga bisa berbentuk. cetak maupun digital. 

 Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya.

Tahapan ini Membahas Tentang:
   d. Promosi dan distribusi
       Buku yang telah tercetak. 
       memerlukan proses 
       promosi serta distribusi.                         
Promosi bisa dilakukan melalui media sosial (Facebook, Instagram,  WhatsApp, atau yang lainnya).

Promosi juga bisa dilakukan melalui resensi buku di media cetak  seperti koran, majalah, buletin, selebaran, bedah buku, seminar, 
talk show atau yang lainnya.

Kesimpulan  
1.  Mulailah menulis karena menulis itu mudah 
2.  Ubahlah mind set Anda agar mampu untuk menulis
3.  Jadilah diri sendiri dan tulislah apa yang Anda Sukai dan Anda kuasai

#Narsum Ibu Sri Sugiastuti
#Mudafiatun Isriyah

Komentar

  1. Alhamdulillah resume tersaji dengan lengkap dan bermanfaat tentunya Terima kasih sudah mau berbagi

    BalasHapus
  2. Semoga bermanfaat buat para pembaca setia blog ini dan teruslah menulis.

    BalasHapus
  3. Mengikuti jejak para founder menulis, selalu menunggu ilmu Bapak Ibu Blogger penyemangat menulis

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR BELAJAR BELAJAR MENULIS SETIAP HARI (32)

Rabu, 29 April 2020 Tema: BELAJAR BELAJAR BELAJAR MENULIS SETIAP HARI Nara Sumber: Dr Uswadin                        Pengembang Labschool                        Ketua IKA UNJ, Kabid Pend.ISNU DKI Jakarta                        https://uswadinlabschool.blogspot.com/ Judul: Menulis Menulis Menulis Setiap Hari Oleh: Mudafiatun Isriyah         'Bermanfaatlah untuk sesama' ( Uswadin ) Assalamualaikum wr wb Profil:                                            Brebes, 15 Maret 1968 Pendidikan MP S3 UNJ Guru SMP Labschool Jakarta, dan Kebayoran. Kepala SMP Labschool Cibubur 2011 sd 2019 Pengembang Labschool UNJ Menikah dikarunia 2 anak Tinggal di Matrama...

LANGKAH MUDAH MEMBUAT BUKU ELEKTRONIK (eBOOK) DENGAN GOOGLE DOC

Era digital saat ini sudah saatnya digantikan buku elektronik sebagai sumber belajar yang menyenangkan. Dikenal dengan nama ebook , atau buku digital versi elektronik. Bisa simpan dalam smartphone lho. Buku beratus-ratus halaman bisa disimpan dalam bentuk digital. Itulah yang disebut ebook. Membuat ebook merupakan salah satu usaha untuk melestarikan literatur. Namun yang berbentuk buku jumlahnya banyak dan memerlukan biaya perawatan yang mahal. Dengan melakukan tranfer dari bentuk buku ke bentuk buku elektronik merupakan cara yang tepat dan hemat. Saat ini cara orang membaca buku sudah berubah. Membaca buku lebih mudah bisa membaca dimana saja, tanpa membawa perangkat besar seperti tas dan lain-lain. FUNGSI DAN MANFAAT EBOOK Sebagai media informasi Mengungkapkan gagasan atau ide baru KELEBIHAN DAN KEKURANGAN EBOOK . Dapat dibaca dimanapun dan kapanpun Yang pasti adalah aman dan abadi. Bisa gratis dan mudah didapat Murah Nah ini dia kekurangannya. Hanya a...

MERDEKA MENULIS (9)

Minggu, 15 Maret 2020 Tema: Mengapa Menulis Nara sumber: Bp. Dudung Nurullah Koswara Judul: Merdeka Menulis Oleh: Mudafiatun Isriyah "Ketika antibiotik menolak antivirus maka jagalah silaturrahim"  Menetapkan alarm jam 02.00. Di hari Minggu jam 01.45 telepon berdering, Budi sahabatku menelpon, ok siap prepare kataku. Jam 02.20 telepon berdering, ok On The Road. Percakapan ini menunjukkan tanda serius bergabung berangkat menuju Kottta Blater Kab. Jember. Kata Silah yang artinya hubungan dan rahim artinya kerabat. Untuk itu rasululloh memerintahkan agar umat islam menjaga dan menyambung kekerabatan khususnya bagi sesama muslim. Berawal dari silaturrahim online WAG Delima (keluarga alumni SMPN 1Kab. Lumajang tahun 1985), terbentuklah panitia dadakan untuk menindaklanjuti silaturrahim ke saudara D5 yang ada di desa  Blater yaitu saudara Nike Tri Wijayanti. Dilakukan survey lapangan terlebih dahulu, dinyatakan Pantai Canga...