Kamis 12 Maret 2020
Tema: Trik Menulis Mengenai Travel
Nara sumber: Taufik Hidayat
Oleh: Mudafiatun Isriyah
Menulis saat travelling sangat menarik untuk disimak. Diawali dengan observasi melihat, mengamati dan kemudian sedikit menganalisis sambil mencoba mencari informasi lebih tentang tempat yang akan kita kunjungi. Melalui wawancara atau brosur kita mencari informasi. Mulai mencoba cari keunikan dan ciri khas dari tempat yg kita kunjungi. Sedikit pelajari sejarah dan bahkan latar belakang budaya serta situasi latar belakang politik kota atau negara yang kita kunjungi. Sedikit pengetahuan tentang bahasa lokal juga akan memperkaya tulisan kita.
Mengikuti perjalanan Bapak Taufik Uieks ada beberapa contoh kisah kisah perjalanan ke negara negara eks Soviet. Termasuk ke nasjid-masjid nya yg menarik.
Kata Kremlin, semacam alun-alun di eks Soviet ada salah satu masjid paling indah di dunia yaitu di Kazan Republik Tatarstan. Dalam perjalanan ini kita akan mengenal dunia dan budaya lain. Kota Prospekt Peramohi yang lebar dan ramai kami menyusuri Ulitsa Ignetenko. Kami mengenal bahasa Belarus dengan bahasa Rusia. Serta tulisan ini cara membacanya dalam aksara Cyrilic.
Kota yang indah dipandang mata, udara berhias salju putih, namun menyiksa bagai di dalam freezer. Selain tepian jalan dan halaman, sebagian atap masjid tertutup salju tipis dan terlihat sangat menawan dari kejauhan. Kubah dan menara yang bertingkat tiga seakan-akan terus memanggil sehingga langkah kaki pun kian dipercepat.
Tidak lama satu persatu saf terisi, dan setelah azdan pertama khotbah dimulai semua dalam bahasa Rusia dan hanya sedikit kata-kata standar dalam bahasa Arab. Selesai sholat mulai menjelajah untuk menikmati keindahan ruang utama masjid. Penjelasan dan uraian panjang tentang masjid dipaparkan sampai tuntas dan puas. Menngamati keindahan masjid kemudian di analisis bagaimana perbandingan kemajuan umat Islam dengan di negara lain.
Di masjid jamaah diberi jatah sop hangat dan roti. Sambil memandang burung-burung dara yang beterbangan. Keramahan masyarakat membuat terasa berat harus meninggalkannya. Setelah di evaluasi keberadaan masjid dan kegiatannya barulah kita mengikuti jejak masjid untuk di implementasikan ke dalam tulisan kita
Perjalanan selanjutnya Bp. Taufik berwisata di kota tua Baku atau
Icheriseher negri, cantik eks Soviet yang letaknya ditepi laut Kaspia. Yang menarik di masjid Syiah ini di salah satu sudut masjid terdapat sebuah kotak kayu bertuliskan Icheriseher Cuma Mescidi dimana terdapat perlengkapan sholat berupa batu karbala yang bisa digunakan penganut syiah.
Di sebelahnya lagi ada kota bertuliskan Nezir Qutusi yang merupakan kotak sadaqah.Ternyata masjid ini aslinya pertama kali dibangun pada sekitar abad ke 12 dimana sebelumnya merupakan kuil penyembah api yang digunakan oleh penganut agama majusi yang memang merupakan kepercayaan mayoritas masyarakat di Azerbaijan sebelum datangnya Islam.
Melanjutkan perjalanan ke Masjid Tbilisi, Sunni dan Syiah ibadah bersama. Ibukota negri Georgia yang berada di kawasan Kaukasus dan mentahbiskan dirinya sebagai tempat dimana daratan Eropa bermulai. Berjalan menyusuri jalan raya dengan bentangan sungai Kura atau Mtkvari yang membelah kota Tblisi menjadi latar belakng yang menawan.
Masuk ke dalam masjid langsung terpesona dengan tatanan tempat wudhu yang rapi nan indah. Keran mungil berbentuk leher angsa dan kursi kecil katu bundar berwarna coklat membuat tempat ini terlihat serasi dan damai. Interior masjid serta interior di dalam masjid di amati secara cermat dan di evaluasi serta di ciptakan kembali situasi, untuk di lakukan refleksikan pada diri sebagai bahan tulisan.
Selain yang bisa di ambil tentang kekaguman masjid, kata orang yang berbincang bincang ternyata baik orang Sunni maupun orang Syiah sudah biasa secara bersama menggunakan masjid cantik dan menawan.
Masjid Kremlin ini ada di pusat pemerintahan negara adikuasa Uni Sovyet yang terkenal dengan parade tank dan senjata di Lapangan Merah di Kota Moskwa. Masing-masing monumen memiliki sejarah dan kisah yang saling bertaut dan menjalin sebuah kisah sejarah panjang Bangsa Tartar dan Russia yang sekarang sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Jaman sudah berganti, dari masa Khan Kazan, Tsar Russia, masa Sovyet dan masa Republik Tatarstan dan Federasi Russia.
Nah selain itu perjalanan ke negara bayangan Sovyet juga penuh kejutan. Misalnya ingin ziarah ke makam Tito malah ketemu jejak Bung Karno. Karena selama masih ada foto kita masih bisa menulis dan merangkainya menjadi tulisan yang indah. Yang penting dalam menulis travel mengalir saja. Karena hidup kita sendiri sesungguhnya suatu perjalanan yang penuh dengan kejutan yang nikmat. Karena itu nikmati saja segala kejutan dan bacalah dunia dengan mata hati dan jiwa. Bapak Taufik membagi waktu dinas dengan pribadi selama perjalanan. Russia adalah blok Soviet penuh dengan kejutan karena jarang orang indonesia jalan-jalan kesana.
Dengan foto dan ingatan, catatan serta observasi serta pengetahuan bahasa walau sedikit. Berbagi pengalaman di MINA.news.net bahwa hidup ini sesuai dengan lagu "Ebony dan Ivory" yang menceritakan bahwa orang pada dasarnya sama di mana pun kita pergi. Bergabung di Kompasiana telah menulis lebih dari 500 artikel. Selain profesi dan hobinya yang suka bepergian, hingga kini ia telah mengunjungi lebih dari 50 negara di berbagai belahan dunia.
Ada yang bertanya bagaimana Bapak bisa menulis cerita pengalaman travelling sedetailnya? Hahaha saya jawab ada kecerdasan khusus, yaitu selain kecerdasan kognitif kuat juga kecedasan Lingusitiknya serta kecerdasan sosial emosional yang hebat sampai ada waktu selalu buat travelling di belahan dunia, sangat salut Bapak. Bisa bahasa Jerman sampai belajar di Goenthe Institut, Persia. Bahasa Arab, Bahasa Spanyol Rusia otodidak saja, asal bisa baca abjad dan bisa angka belanja dan lain-lain, ini kelebihan khusus.
Bahasa Inggris pun dikuasai Ini artikel bahasa Inggrisnya.
KESIMPULAN:
Dalam menulis travelling:
1. Tulis saja apa yang dilihat
2. Kembangkan dengan cakrawala sosial budaya dan unsur lain yang menarik.
3. Kalau berbentuk artikel usahakan judul yang menarik.
4. Be Yourself - gunakan gaya bahasa yang nyaman.
5. Jangan suka menunda untuk menulis.
#inspirasi menulis travelling
#Mudafiatun Isriyah
luar biasa resumenya, enak dibaca!
BalasHapusBagus ide-idenya
BalasHapussippp
BalasHapusKeren, Bu. Yuk blog walking http://cikgutere.blogspot.com/2020/03/sensasi-menjelajah-mesjid-timur-tengah.html
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih rekan blogger terkasih...belajar dan teruss belajar....
BalasHapusJadi tahu, ternyata travelingpun bisa jadi ide menulis. Trims tulisannya sangat menginspirasi
BalasHapusTerus berkaryaa....
BalasHapus