PENGEMBANGAN KONSEP DIRI ANAK BERDASARKAN PERSON CENTERED THEORY CARL RANSOM ROGERS DI SEKOLAH DASAR
PENGEMBANGAN KONSEP DIRI ANAK BERDASARKAN
PERSON CENTERED THEORY CARL RANSOM ROGERS DI SEKOLAH DASAR
Mudafiatun Isriyah1
Dosen IKIP PGRI Jember
Abstrak
Fenomena
anak Sekolah Dasar saat ini cenderung kehilangan jati diri. Dampak
perubahan era globalisasi tidak seiring dengan kemampuan guru di Sekolah
Dasar. Ada beberapa ketimpangan terjadi sehingga kebutuhan tidak dapat
dipenuhi pada anak yang seharusnya anak mendapatkannya sesuai dengan era
saat ini. Korban dari ketidakmampuan sumber daya masyarakat tidak mampu
mengarahkan perkembangan anak Sekolah Dasar pada umumnya. Akhirnya anak
akan terus melakukan apa yang ia inginkan sesuai dengan informasi yang
ia dapat. Konsep diri adalah citra subjektif dari diri dan pencampuran yang kompleks dari perasaan, sikap dan persepsi bawah sadar maupun sadar. Konsep diri memberi kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita kepada orang lain. Konsep diri kita membentuk konsep diri dari usia muda (Potter. P.A, 2005). Seorang psikoterapist terkenal pada tahun 1940an yang melibatkan peneliti ke dalam sesi terapi dengan menggunakan tape recorder adalah Carl Rogers. Pendekatan yang dilakukan pada saat itu masih tabu jika di cermati oleh orang lain, sehingga Rogers terkenal dengan sebutan client centered. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pendekatan dengan mengembangkan Person Centered Theory pemberian secara terus-menerus dapat mengurangi bahkan dapat menghilangkan konsep diri yang menyimpang pada anak Sekolah Dasar. Begitu pula dapat menumbuhkan sikap empati, religius dan konsep diri yang tangguh pada anak. Oleh Karena itu pengembangan Person Centered Theory harus diberikan kepada anak Sekolah Dasar sebagai penunjang kegiatan pengembangan di kelas.
Link View Full & Download Document
Komentar
Posting Komentar