Jumat, 1 mei 2020
Nara Sumber: Dadang Kadarusman
Tema: Motivasi Menulis Setiap Hari dan Menerbitkan Buku
Judul: Menulis Sedari kecil dan sampai Sekarang Tetap Menulis
Oleh: Mudafiatun Isriyah
Assalamualaikum wr wb
Kali ini Omjay memberikan nara sumber hebat seorang vendor program pelatihan.
Profil DEKA:
"......Tarining bukanlah satu-satunya solusi atas semua tantangan dalam bisnis. Namun tanpa training perusahaan tidak mungkin memiliki SDM yang benar-benar handal.....www,dadangkadarusman.com.
About DEKA:
Dadang Kadarusman seorang author, Trainer dan Public Speaker. Beliau belajar di Bandung Intitute Of Technologi. Beliau seorang Executive Developmen Progran (EDP), Executive Developmen Progran (EDP), Asian Intitute Of Management (AIM) dan Harvard manage mentor Program (HMM)
Salam Hangat Omja Founder Menulis Grup WA, Selamat siang semuanya, semoga sehat semuanya dan dapat berpuasa di bulan ramadhan yg indah ini salam bertemu kembali dengan penuh semangat di hari kedelapan Ramadhan penuh berkah ini.
salam sapa juga sang Moderator keren kita Mr. Bams, salam sehat selalu.
Membuka kuliah online ini Bapak Deka menyampaikan salam nya, Assalaamualaikum bapak Ibu sekalian. Saya berterimakasih kepada Omjay yang telah berbaik hati mengajak saya ambil bagian dalam program pelatihan ini. Selain itu menyampaikan rasa bangga pada peserta yang telah menyempatkan waktunya untuk menyimak dalam topik saat ini.
Beliau menyampaikan pengalaman saat kecilnya dan mengenalkan nama pemberian orang tuanya.
⥁Nama saya Dadang Kadarusman.
Ayah saya seorang guru sekolah dasar. Ketika saya masih kecil, beliau sering membawakan buku2 bacaan. Dari situ saya jadi suka membaca. Dan dari suka membaca itu kemudian saya berkeinginan untuk menulis. Jadi sejak kecil saya sudah menulis.
Hobby menulis beliau ternyata sudah dibina sejak kecil. Sampai hari ini, alhamdulillah Allah kasih saya kekuatan untuk terus menulis.
Deka memancing kemauan kita apa yang belum diketahui? Saya tanya, cara apa yang tidak Anda ketahui itu? Misalnya dengan cara menerbitkan buku. Lantas apa itu yang harus diperbaiki? Yaitu berpikir tentang tentang "Cara Menerbitkan buku."
dari dialog ini ada aspek yang bisa di ambil sebagai kelemahan penulis pemula. Tapi dari dialog sederhana itu kemudian saya melihat ada 1 aspek yang perlu diperbaiki pada orang yang ingin mempunyai hasil karya berupa buku.
Ditegaskan sekali lagi bahwa hari ini, menerbitkan buku itu sangat mudah sekali. Beda dengan 20 tahun lalu ketika saya pertaman kali ingin menerbitkan buku. Ditolak penerbit itu biasa sekali. Sekarang tantangan terbesar kita BUKAN pada menerbitkan bukunya. Melainkan pada MENULIS SETIAP HARInya. Jika kita bisa menulis setiap hari, maka kita akan sampai pada titik dimana kualitas tulisan kita akan sangat menarik bagi penerbit.Kita, tidak perlu mendatangi penerbit lagi. mereka yang datang kepada kita.Nantinya tinggal bapak ibu aja mau menerbitkannya atau tidak.
So, pembahasan kita kali ini akan saya fokuskan kepada cara menulis setiap harinya.
Sebab saya percaya bahwa, penerbit akan mendatangi Anda jika skill menulis Anda sudah sesuai dengan yang mereka cari.
Jadi pelajaran pertama, jangan lagi berpikir bahwa menerbitkan buku itu susah. Gampang banget.
Lalu bagaimana seseorang bisa menulis setiap hari?
Melalui catatan Voive note deka menyampaikan bahwa Menulis itu membutuhkan skill. Dan skill itu harus dilatih. Latihannya setiap hari. Ada cerita menurut Deka bahwa Bagi penulis yang menitipkan nama saja istilahnya ada GHOES WRITER? Nah itu hanya numpang nama saja dan kelihaian menulis sangat tergantung pada orang lain. Bahkan ada penulis buku yang sudah banyak menerbitkan buku dan itupun jarang juga menulis setiap hari.
Nah berbeda dengan orang yang skill nya terlatih menulis setiap hari. Kemampuan menulisnya mumpuni dan sudah memiliki beberapa naskah yang sudah siap kapanpun akan menerbitkan buku.
sekarang kiya simak materi br voice note:
Kenapa kita perlu menulis setiap hari.:
WHY
➤ 'WHY' -nya terlebih dahulu.
➤Karena menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita, juga jiwa. Jadi, nanti kalau kita sudah terbiasa menulis. Melihat apapun, selalu ingin menerjemahkan apa yang kita lihat itu kedalam bentuk tulisan.dan itu terjadi secara refleks saja. Begitu pula ketika kita merasakan sesuatu. Orang yang tidak terbiasa menulis, bisa saja memendam perasaan itu. atau butuh seseorang yang mau mendengarnya padahal, belum tentu ada yang mau dengar kan? Tapi jika dia terbiasa menulis, maka dia selalu punya teman untuk mencurahkan perasaannya. yaitu, selembar kertas dengan pena kalau dulu. kalau sekarang, tinggal ambil smart phone maka kita bisa mencurahkannya disana.
➤Menulis setiap hari itu merupakan healing remedy. Jadi, jika terbiasa menulis, kita bisa menjadi pribadi yang lebih sehat.
Kesimpulannya, kenapa perlu menulis setiap hari adalah;
Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya. Melainkan orang yang memiliki kemampuan untuk menuliskan sendiri naskahnya secara mandiri. Bagimana kemampuan itu diasah? Dengan cara berkomitmen untuk tidak melewatkan 1 hari pun dalam hidup kita TANPA MENULIS. Jadi, bapak ibu sekalian. Jika Anda sungguh-sungguh ingin menjadi penulis handal; mulai sekarang, berkomitmenlah untuk menulis setiap hari. Seberapa banyak? Kalau saya pribadi, 1 hari 1 artikel. Nah kalau ukurannya jumlah artikel, berarti tidak ditentukan jumlah katanya kan ya. Kan jaman dulu kalau kita mau mengirim artikel ke koran, itu ada ketentuan jumlah kata. Hal itu membuat penulis pemula kesulitan.. kenapa ? Karena bukan hal yang mudah untuk menuangkan gagasan secara indah dengan jumlah kata yang ditentukan.Maka bagi saya, ukurannya adalah "1 Artikel". Artikel itu apa? Sebuah paparan yang memuat buah pikiran penulis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Begitu ukurannya. Jadi, yang penting dalam 1 hari itu ada karya tulis ibu bapak yang "KALAU" dibaca orang lain, mereka akan memahaminya. Oya, kenapa saya pakai kata KALAU? Karena, belum tentu ada orang yang membaca artikel itu Duh, sedih banget ya. sudah cape-cape nulis tapi kok nggak ada yang baca.
Yang Perlu Diperhatikan adalah:
Ditahap belajar ini, sebaiknya kita tidak terlalu baper soal ada yang baca apa nggak. kenapa? Karena kalau orang lain baca pun belum tentu feedbacknya positif kan ya. Kan tidak sedikit orang yang berhenti menulis karena pembacanya memberi feedback negatif. so, yang penting menulis saja dulu. Kalau tulisannya sudah memenuhi standar minimal untuk dibaca orang, YAKIN DEH bakal dibaca.
Setelah membahas tentang WHY yang berhubungan proses membiasakan diri dalam menulis itu Sekarang kita bahas WHATnya.
WHAT
➤WHAT makes you write something?
Apa sih yang menjadi mendorong Anda untuk menulis?
Pertanyaan ini sederhana.
Tapi orang yang tidak menemukan jawaban yang tepat, akan berhenti ditengah jalan.
Jadi mari kita tanyakan kepada diri sendiri dulu apa yang mendorong kita menulis. dengan kata lain, apa sih tujuan kita menulis?
Contoh. Ada orang yang menulis agar mendapatkan uang? Ada. Dulu, saya pernah berada di level itu.
Saya menulis untuk mendapatkan uang, karena saya butuh untuk biaya sekolah. Apakah saya berhasil? Lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya. lebih banyak naskah yang dikembalikan redaksi daripada diterbitkan. Saat itulah kemudian saya sadar bahwa, menulis karena ingin mendapatkan uang; bukanlah nilai pribadi saya. Dan sampai sekarang, saya menulis BUKAN untuk uang. Bapak ibu boleh nggak menjadikan uang sebagai pendorong utama dalam menulis. boleh saja. tidak masalah. Tapi nanti seiring berjalannya waktu kita akan menemukan apa dorongan yang paling cocok buat kita.
➤Kedua, menulis dengan dorongan INGIN BERBAGI PENGETAHUAN. Nah, yang ini menurut hemat saya; paling sesuai dengan jiwa pendidik seperti kita.
Pengalaman DEKA ketika menulis orientasi karena uang, kadang saya kecewa karena penerbit menolak. Seperti diremehkan oleh mereka deh rasanya. Kita juga bisa kecewa jika bayarannya ternyata tidak seperti yang kita harapkan. Royalti penulisan buku misalnya.
Lantas dari mana IDE Menulis setiap hari?
DEKA menyampaikan bahwa segala hal yang bisa ditangkap oleh panca indra kita adalah sumber ide. Tinggal kita olah saja. berapa banyak rangsangan yang masuk kedalam sistem panca indra dan indra ke 6 kita? Jumlah rangsangan itu TAK TERHINGGA.
Selayang Pandang sang Narasumber
Hasil sharing dengan peserta, ada yang menarik untuk kita simpan sebagai referensi menulis kita.
Nama saya Heni Ekawati, S.Pd, M. Pd, Asal sy dr Aceh,,sy betugas di SLB. B YPAC BANDA ACEH
Sy ingin bertanya pak,,dari mana awalnya sy bercerita yang saya ingin menuliskan tentang kisah Anak Istimewa yaitu Dunia Tanpa Suara....
Dari kalimat "DUNIA TANPA SUARA" saja sudah mengundang pertanyaan orang.
Parafraf 1: Hey kamu. Pernahkah kamu membayangkan bagimana seandainya tidak seorang pun bersuara didunia ini. Tentu akan sepi sekali harimu kan? Tapi. bisakah kamu membayangkan seandainya hal itu benar-benar terjadi? Sekarang. Coba pejamkan matamu. Lalu bayangkan. Andai saja tak segencring suara pun tertangkap pendengaranmu.
Sekarang, bisakan Ibu Heni lajutkan?
Eh, tapi. menurut kamu. Apakah mungkin telingamu benar-benar tidak bisa mendengat bahkan sekedar bunyi 'ting' pun? Nggak ya. Nggak mungkin kamu nggak dengar bunyi anakku. Tahu kenapa? Karena ketahuilah sayang, bahwa Allah sayang banget sama kamu. Sehingga engkau bisa mendengar berbagai macam suara.
Sudah jadi Paragraf kedua ni,
paragraf terakhir saya begini: Nak. Kamu sudah bersyukurkah dengan karunia indah itu? Karena ada loh, di desa sebelah. Seorang gadis yang tidak seberuntung kamu, sayang. Tapi sejak lahir sampai usianya yang menginjak 15 itu, tidak pernah mendengar apapun ditelinganya selain hening semata. Hebbbatnya..., gadis itu tidak pernah mengeluh nak. Tidak pernah pula sekalipun dia bersedih. Pokoknyaaa... a-... aaapa ya. Ehm, ibu...ibu kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kemulian dirinya dibalik heningnya dunianya. Jika kamu tidak keberatan, sayang. Bolehkan Ibu mencari tahu lebih banyak tentangnya dan menceritakan kisah indah tentang gadis itu kepada hari Jumat nanti?
Sudah sampai pesannya nggak dengan 3 paragraf itu?
Minimal ada 1 gagasan yang sudah sampai kepada pembaca. Dan diujung ceritanya, ada 'komitmen' untuk melanjutkan.
Kesimpulan:
Menulis setiap hari itu melatih skill kita. Karena menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita. Dan ide menulis setiap hari juga merangsang indra kita terlatih. Kepekakaan terhadap sekitar bisa ditulis sebagai IDE tulisan kita. Tulislah setiap hari sampai menemukan personal branding yang akhirnya nanti akan di terbitkan di media massa untuk dijadikan Buku. Penerbit sekarang tidak sama dengan 20 tahun lalu. Melulislah setiap hari maka penerbit buku akan mencari anda, bukan anda yang mencari penerbit? Menulis setiap hari sampaikan pada pembaca dan ujung ceritanya ada komitmen untuk menaljutkan, yessss terima kasih ilmu DEKA luarr biasa sekali....Semangat di Bulan Ramadhan penuh berkah semoga ilmu DEKA menjadi ilmu yang nantinya menjadi bekal di akherat kelak yang mengalir, aamiinnn
so...semangatlah jangan lupa saling blog walking untuk mengukur kemampuan menulis kita.
Banyak orang tidak pede saat mau menuangkan gagasan lewat tulisan. Saya bilang, hey boleh jadi seseorang sedang menanti buah pikiran mu untuk dibacanya dengan penuh kekaguman. So menulislah.
Nara Sumber: Dadang Kadarusman
Tema: Motivasi Menulis Setiap Hari dan Menerbitkan Buku
Judul: Menulis Sedari kecil dan sampai Sekarang Tetap Menulis
Oleh: Mudafiatun Isriyah
Assalamualaikum wr wb
Kali ini Omjay memberikan nara sumber hebat seorang vendor program pelatihan.
Profil DEKA:
"......Tarining bukanlah satu-satunya solusi atas semua tantangan dalam bisnis. Namun tanpa training perusahaan tidak mungkin memiliki SDM yang benar-benar handal.....www,dadangkadarusman.com.
About DEKA:
Dadang Kadarusman seorang author, Trainer dan Public Speaker. Beliau belajar di Bandung Intitute Of Technologi. Beliau seorang Executive Developmen Progran (EDP), Executive Developmen Progran (EDP), Asian Intitute Of Management (AIM) dan Harvard manage mentor Program (HMM)
Proffesional experience
dan Proffesional achievement dan tak kalah kerennya Bapak satu ini adalah memang
pantas dijuluki Bapak Leadership and People Development.
Salam Hangat Omja Founder Menulis Grup WA, Selamat siang semuanya, semoga sehat semuanya dan dapat berpuasa di bulan ramadhan yg indah ini salam bertemu kembali dengan penuh semangat di hari kedelapan Ramadhan penuh berkah ini.
salam sapa juga sang Moderator keren kita Mr. Bams, salam sehat selalu.
Membuka kuliah online ini Bapak Deka menyampaikan salam nya, Assalaamualaikum bapak Ibu sekalian. Saya berterimakasih kepada Omjay yang telah berbaik hati mengajak saya ambil bagian dalam program pelatihan ini. Selain itu menyampaikan rasa bangga pada peserta yang telah menyempatkan waktunya untuk menyimak dalam topik saat ini.
Beliau menyampaikan pengalaman saat kecilnya dan mengenalkan nama pemberian orang tuanya.
⥁Nama saya Dadang Kadarusman.
Ayah saya seorang guru sekolah dasar. Ketika saya masih kecil, beliau sering membawakan buku2 bacaan. Dari situ saya jadi suka membaca. Dan dari suka membaca itu kemudian saya berkeinginan untuk menulis. Jadi sejak kecil saya sudah menulis.
Hobby menulis beliau ternyata sudah dibina sejak kecil. Sampai hari ini, alhamdulillah Allah kasih saya kekuatan untuk terus menulis.
Deka memancing kemauan kita apa yang belum diketahui? Saya tanya, cara apa yang tidak Anda ketahui itu? Misalnya dengan cara menerbitkan buku. Lantas apa itu yang harus diperbaiki? Yaitu berpikir tentang tentang "Cara Menerbitkan buku."
dari dialog ini ada aspek yang bisa di ambil sebagai kelemahan penulis pemula. Tapi dari dialog sederhana itu kemudian saya melihat ada 1 aspek yang perlu diperbaiki pada orang yang ingin mempunyai hasil karya berupa buku.
Ditegaskan sekali lagi bahwa hari ini, menerbitkan buku itu sangat mudah sekali. Beda dengan 20 tahun lalu ketika saya pertaman kali ingin menerbitkan buku. Ditolak penerbit itu biasa sekali. Sekarang tantangan terbesar kita BUKAN pada menerbitkan bukunya. Melainkan pada MENULIS SETIAP HARInya. Jika kita bisa menulis setiap hari, maka kita akan sampai pada titik dimana kualitas tulisan kita akan sangat menarik bagi penerbit.Kita, tidak perlu mendatangi penerbit lagi. mereka yang datang kepada kita.Nantinya tinggal bapak ibu aja mau menerbitkannya atau tidak.
So, pembahasan kita kali ini akan saya fokuskan kepada cara menulis setiap harinya.
Sebab saya percaya bahwa, penerbit akan mendatangi Anda jika skill menulis Anda sudah sesuai dengan yang mereka cari.
Jadi pelajaran pertama, jangan lagi berpikir bahwa menerbitkan buku itu susah. Gampang banget.
Lalu bagaimana seseorang bisa menulis setiap hari?
Melalui catatan Voive note deka menyampaikan bahwa Menulis itu membutuhkan skill. Dan skill itu harus dilatih. Latihannya setiap hari. Ada cerita menurut Deka bahwa Bagi penulis yang menitipkan nama saja istilahnya ada GHOES WRITER? Nah itu hanya numpang nama saja dan kelihaian menulis sangat tergantung pada orang lain. Bahkan ada penulis buku yang sudah banyak menerbitkan buku dan itupun jarang juga menulis setiap hari.
Nah berbeda dengan orang yang skill nya terlatih menulis setiap hari. Kemampuan menulisnya mumpuni dan sudah memiliki beberapa naskah yang sudah siap kapanpun akan menerbitkan buku.
sekarang kiya simak materi br voice note:
Kenapa kita perlu menulis setiap hari.:
WHY
➤ 'WHY' -nya terlebih dahulu.
➤Karena menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita, juga jiwa. Jadi, nanti kalau kita sudah terbiasa menulis. Melihat apapun, selalu ingin menerjemahkan apa yang kita lihat itu kedalam bentuk tulisan.dan itu terjadi secara refleks saja. Begitu pula ketika kita merasakan sesuatu. Orang yang tidak terbiasa menulis, bisa saja memendam perasaan itu. atau butuh seseorang yang mau mendengarnya padahal, belum tentu ada yang mau dengar kan? Tapi jika dia terbiasa menulis, maka dia selalu punya teman untuk mencurahkan perasaannya. yaitu, selembar kertas dengan pena kalau dulu. kalau sekarang, tinggal ambil smart phone maka kita bisa mencurahkannya disana.
➤Menulis setiap hari itu merupakan healing remedy. Jadi, jika terbiasa menulis, kita bisa menjadi pribadi yang lebih sehat.
Kesimpulannya, kenapa perlu menulis setiap hari adalah;
Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya. Melainkan orang yang memiliki kemampuan untuk menuliskan sendiri naskahnya secara mandiri. Bagimana kemampuan itu diasah? Dengan cara berkomitmen untuk tidak melewatkan 1 hari pun dalam hidup kita TANPA MENULIS. Jadi, bapak ibu sekalian. Jika Anda sungguh-sungguh ingin menjadi penulis handal; mulai sekarang, berkomitmenlah untuk menulis setiap hari. Seberapa banyak? Kalau saya pribadi, 1 hari 1 artikel. Nah kalau ukurannya jumlah artikel, berarti tidak ditentukan jumlah katanya kan ya. Kan jaman dulu kalau kita mau mengirim artikel ke koran, itu ada ketentuan jumlah kata. Hal itu membuat penulis pemula kesulitan.. kenapa ? Karena bukan hal yang mudah untuk menuangkan gagasan secara indah dengan jumlah kata yang ditentukan.Maka bagi saya, ukurannya adalah "1 Artikel". Artikel itu apa? Sebuah paparan yang memuat buah pikiran penulis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Begitu ukurannya. Jadi, yang penting dalam 1 hari itu ada karya tulis ibu bapak yang "KALAU" dibaca orang lain, mereka akan memahaminya. Oya, kenapa saya pakai kata KALAU? Karena, belum tentu ada orang yang membaca artikel itu Duh, sedih banget ya. sudah cape-cape nulis tapi kok nggak ada yang baca.
Yang Perlu Diperhatikan adalah:
Ditahap belajar ini, sebaiknya kita tidak terlalu baper soal ada yang baca apa nggak. kenapa? Karena kalau orang lain baca pun belum tentu feedbacknya positif kan ya. Kan tidak sedikit orang yang berhenti menulis karena pembacanya memberi feedback negatif. so, yang penting menulis saja dulu. Kalau tulisannya sudah memenuhi standar minimal untuk dibaca orang, YAKIN DEH bakal dibaca.
Setelah membahas tentang WHY yang berhubungan proses membiasakan diri dalam menulis itu Sekarang kita bahas WHATnya.
WHAT
➤WHAT makes you write something?
Apa sih yang menjadi mendorong Anda untuk menulis?
Pertanyaan ini sederhana.
Tapi orang yang tidak menemukan jawaban yang tepat, akan berhenti ditengah jalan.
Jadi mari kita tanyakan kepada diri sendiri dulu apa yang mendorong kita menulis. dengan kata lain, apa sih tujuan kita menulis?
Contoh. Ada orang yang menulis agar mendapatkan uang? Ada. Dulu, saya pernah berada di level itu.
Saya menulis untuk mendapatkan uang, karena saya butuh untuk biaya sekolah. Apakah saya berhasil? Lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya. lebih banyak naskah yang dikembalikan redaksi daripada diterbitkan. Saat itulah kemudian saya sadar bahwa, menulis karena ingin mendapatkan uang; bukanlah nilai pribadi saya. Dan sampai sekarang, saya menulis BUKAN untuk uang. Bapak ibu boleh nggak menjadikan uang sebagai pendorong utama dalam menulis. boleh saja. tidak masalah. Tapi nanti seiring berjalannya waktu kita akan menemukan apa dorongan yang paling cocok buat kita.
➤Kedua, menulis dengan dorongan INGIN BERBAGI PENGETAHUAN. Nah, yang ini menurut hemat saya; paling sesuai dengan jiwa pendidik seperti kita.
Pengalaman DEKA ketika menulis orientasi karena uang, kadang saya kecewa karena penerbit menolak. Seperti diremehkan oleh mereka deh rasanya. Kita juga bisa kecewa jika bayarannya ternyata tidak seperti yang kita harapkan. Royalti penulisan buku misalnya.
Lantas dari mana IDE Menulis setiap hari?
DEKA menyampaikan bahwa segala hal yang bisa ditangkap oleh panca indra kita adalah sumber ide. Tinggal kita olah saja. berapa banyak rangsangan yang masuk kedalam sistem panca indra dan indra ke 6 kita? Jumlah rangsangan itu TAK TERHINGGA.
Selayang Pandang sang Narasumber
Dalam bidang pelatihan
DEKA merupakan salah satu dari sedikit trainer di Indonesia yang telah menulis
dan mempublikasikan ribuan artikel dan buku-buku pengembangan diri. DEKA juga
berbicara di radio, tampil di televisi, menulis berbagai artikel dalam jurnal
Human Capital, serta berbagai macam publikasi lainnya. Dadang mengukuhkan
dirinya sebagai pionir dalam bidang Natural Intelligence yang masih sangat
jarang dimiliki dunia saat ini. Pada Februari 2011 DEKA terpilih sebagai The
Best Performer Trainer dalam event Trainer BootCamp yang diselenggarakan oleh
Indonesia Inspiring Movement. DEKA membawakan program-program pelatihannya
dengan antusias, menyenangkan, interaktif disertai dengan contoh-contoh actual yang
DEKA tunjukkan langsung dihadapan peserta. DEKA tidak hanya bicara tentang
teori, melainkan mencontohkan bagaimana cara melakukannya dengan yang kreatif,
interaktif dan variative. Untuk mengundang DEKA bicara di perusahaan silakan
hubungi 0812 19899737
Wahh kerenn yaaa naras
umber kita siang ini, selamat Menulissss……
Hasil sharing dengan peserta, ada yang menarik untuk kita simpan sebagai referensi menulis kita.
Nama saya Heni Ekawati, S.Pd, M. Pd, Asal sy dr Aceh,,sy betugas di SLB. B YPAC BANDA ACEH
Sy ingin bertanya pak,,dari mana awalnya sy bercerita yang saya ingin menuliskan tentang kisah Anak Istimewa yaitu Dunia Tanpa Suara....
Dari kalimat "DUNIA TANPA SUARA" saja sudah mengundang pertanyaan orang.
Parafraf 1: Hey kamu. Pernahkah kamu membayangkan bagimana seandainya tidak seorang pun bersuara didunia ini. Tentu akan sepi sekali harimu kan? Tapi. bisakah kamu membayangkan seandainya hal itu benar-benar terjadi? Sekarang. Coba pejamkan matamu. Lalu bayangkan. Andai saja tak segencring suara pun tertangkap pendengaranmu.
Sekarang, bisakan Ibu Heni lajutkan?
Eh, tapi. menurut kamu. Apakah mungkin telingamu benar-benar tidak bisa mendengat bahkan sekedar bunyi 'ting' pun? Nggak ya. Nggak mungkin kamu nggak dengar bunyi anakku. Tahu kenapa? Karena ketahuilah sayang, bahwa Allah sayang banget sama kamu. Sehingga engkau bisa mendengar berbagai macam suara.
Sudah jadi Paragraf kedua ni,
paragraf terakhir saya begini: Nak. Kamu sudah bersyukurkah dengan karunia indah itu? Karena ada loh, di desa sebelah. Seorang gadis yang tidak seberuntung kamu, sayang. Tapi sejak lahir sampai usianya yang menginjak 15 itu, tidak pernah mendengar apapun ditelinganya selain hening semata. Hebbbatnya..., gadis itu tidak pernah mengeluh nak. Tidak pernah pula sekalipun dia bersedih. Pokoknyaaa... a-... aaapa ya. Ehm, ibu...ibu kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kemulian dirinya dibalik heningnya dunianya. Jika kamu tidak keberatan, sayang. Bolehkan Ibu mencari tahu lebih banyak tentangnya dan menceritakan kisah indah tentang gadis itu kepada hari Jumat nanti?
Sudah sampai pesannya nggak dengan 3 paragraf itu?
Minimal ada 1 gagasan yang sudah sampai kepada pembaca. Dan diujung ceritanya, ada 'komitmen' untuk melanjutkan.
Kesimpulan:
Menulis setiap hari itu melatih skill kita. Karena menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita. Dan ide menulis setiap hari juga merangsang indra kita terlatih. Kepekakaan terhadap sekitar bisa ditulis sebagai IDE tulisan kita. Tulislah setiap hari sampai menemukan personal branding yang akhirnya nanti akan di terbitkan di media massa untuk dijadikan Buku. Penerbit sekarang tidak sama dengan 20 tahun lalu. Melulislah setiap hari maka penerbit buku akan mencari anda, bukan anda yang mencari penerbit? Menulis setiap hari sampaikan pada pembaca dan ujung ceritanya ada komitmen untuk menaljutkan, yessss terima kasih ilmu DEKA luarr biasa sekali....Semangat di Bulan Ramadhan penuh berkah semoga ilmu DEKA menjadi ilmu yang nantinya menjadi bekal di akherat kelak yang mengalir, aamiinnn
so...semangatlah jangan lupa saling blog walking untuk mengukur kemampuan menulis kita.
Banyak orang tidak pede saat mau menuangkan gagasan lewat tulisan. Saya bilang, hey boleh jadi seseorang sedang menanti buah pikiran mu untuk dibacanya dengan penuh kekaguman. So menulislah.
Mantul
BalasHapusYesss Omj terima kasih ilmunya
Hapusmantapp
BalasHapusBloq walking yuksss
HapusGood job
BalasHapusYess bunda ilmu bunda sudah merasuk sukma wkwk
HapusKeren Bu.....
BalasHapusYesss tetap semangattt
HapusKeren banget
BalasHapusSaling sharing yukss
HapusJOSS BU
BalasHapusYesss thanks semoga sama2 jos yakkk
HapusYess sama2 josss yaakk
HapusKeren pool. Mampir cakinin.blogspot.com
BalasHapusSiapp blog walking yupss
HapusAhay... Keren Bu...
BalasHapusYesss terus semangattt di bulan berkah ini
Hapusluar biasa....keren bu.
BalasHapusTerima kasih
HapusSuper sekali tulisannya bund.
BalasHapus