Langsung ke konten utama

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ‘REGGIO EMELIO’ PADA KEGIATAN BERMAIN MUSIK ANAK USIA 5-6 TAHUN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ‘REGGIO EMELIO’ PADA KEGIATAN BERMAIN MUSIK ANAK USIA 5-6 TAHUN 

  Oleh: Mudafiatun Isriyah, M.Pd
 ieiezcla@gmail.com 
FIP-IKIP PGRI Jember 

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Undang-undang RI Nomor 20, 2003). Menjadi guru PAUD dituntut memberikan kemerdekaan belajar pada siswa-siswinya dan harus mampu memfasilitasi untuk menggali potensinya. 

Konsep yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim adalah sangat menekankan merdeka belajar. Harapannya guru PAUD mampu mengimplementasikan di lapangan. Pendidikan di PAUD merupakan filosofi yang membimbing, mengajar dalam pembelajaran anak-anak berdasarkan teori-teori yang mendasari apa dan bagaimana anak belajar, kurikulum yang dipilih serta pengalaman apa yang diperoleh anak melalui sentuhan pendidikan yang dilaluinya (Anastasia Sri Mendari, 2010). 

Setiap anak itu unik, memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa dalam berperilaku. Berbagai konseptual telah dikembangkan secara terus menerus agar dapat belajar dengan mengamati tindakan dan konsekwensi orang lain. Bandura menekankan observasi, modelling dan vicarious reinforcement (penguatan yang dialami orang lain). Penjelasan Bandura tentang pembelajaran lebih menekankan pada faktor-faktor kognitif. Pertumbuhan dan perkembangan kognitif lebih ditekankan pada masa usia dini (Isriyah, 2017). 

Jejak kognitif anak merupakan proses penyampaian dari kalimat menjadi sebuah lagu yang dilantunkan mengiringi alat musik yang dibunyikan. Perlu adanya model pembelajaran yang dapat menjembatani kebutuhan anak dengan tahapan perkembangannya. Model belajar ini melibatkan orang tua dipandang sebagai mitra, kolaborator dan pendukung untuk anak-anak. Model pembelajaran Reggio Emelio bisa diterapkan saat Belajar Dari Rumah (BDR) karena model ini melibatkan dua unsur utama yaitu guru dan orang tua (Yulsyofriend et al., 2013). 

Moderasi guru dan orang tua dirancang dengan konsep yang keduanya saling memahami. Bentuk rancangannya sebagai berikut: Pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran menunjukkan kegiatan pengembangan sebagai stimulus yang di harapkan: Tabel 1 Kompetensi Dasar Usia 5-6 tahun:
Gambar dibawah ini filosofi pendekatan taksonomi Bloom dalam Model Reggio Emilio pada pengembangan Kognitif, Fisik Motorik, Bahasa dan Seni AUD.
Gambar: Taksonomi Bloom dalam Model ‘Reggio Emilio Model Reggio Emilio 


Peran orang dengan guru sangat penting dalam implementasi pembelajaran pada pengembangan kompetensi dasar AUD. BDR menggabungkan banyak prinsip dalam pengasuhan dan kehidupan rumah. Dalam pendekatan Reggio, guru dianggap sebagai rekan pelajar dan kolaborator dengan anak dan tidak hanya instruktur. Guru didorong untuk memfasilitasi pembelajaran anak dengan merencanakan kegiatan dan pelajaran berdasarkan minat anak, mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami, dan secara aktif terlibat dalam kegiatan bersama anak, bukannya duduk kembali dan mengamati pembelajaran anak. “Sebagai mitra bagi anak, guru berada di dalam situasi belajar” (Mercilliott-Hewett, 2001).

Model pembelajaran Reggio Emelio mampu memberikan layanan dan bimbingan pada AUD yang siap memasuki sekolah formal untuk: 1). Memahami yang lain (tema atau orang lain) secara sosial dan mengekpresikan diri melalui bahasa.2). Memahami dan dapat mengikuti pembelajaran sederhana melalui bahasa. 3). Mengembangkan pengalaman fonologis dan pengetahuan alphabet.4). Menambah pembendaharaan kata-kata dasar yang bermakna.5). Konsep dasar penambahan pada numerasi/matematika seperti penjumlahan, nilai-nilai nomor, keterpaduan, pengelompokan, penyusunan pemasangan angka dengan not, bentuk dan ukuran.6). Membiasakan mereka sendiri dengan rutinitas harian seperti: bernyanyi dengan musik, menerima pelajaran, mengatur waktu istirahat, dan lain-lain. 

Pendekatan Regio Emelio menciptakan kondisi yang mendorong anak dan membangun kekuatannya sendiri dengan menggabungkan seluruh kekuatannya melalui bahasa ekspresif, komunikatif dan kognitifnya. Guru melakukan dokumentasi sebagai sarana pengamatan dan penelitan. Pendidikan pada model Reggio Emelio berfokus pada anak dan dilaksanakan dalam hubungannya dengan keluarga, anak-anak lain, guru, lingkungan sekolah, komunitas, dan masyarakat luas. Waktu belajar tidak dibatasi oleh waktu, tapi lebih kepada ritme dan gaya belajar anak. Guru mengamati dan mendengarkan apa yang dikatakan anak. Setiap komentar, dan diskusi anak didokumentasikan, begitu juga foto kegiatan mereka (Woolfolk, 2009). 


Referensi: 

Anastasia Sri Mendari. (2010). Aplikasi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Widya Warta, 01, 82–91. 

Isriyah, M. (2017). Studi Tentang Hubungan Media Video Pembelajaran Terhadap Perilaku Agresif Dan Empai Anak Usia Dini. Journal Of Early Childhood and Inclusive Education, 1(1), 74–88. 

Mercilliott-Hewett, V. (2001). Examining the Reggio Emilia approach to early childhood education. Early Childhood Education Journal, 29(2), 95–100. 

Undang-undang RI Nomor 20. (2003). Undang-undang republik Indonesia Nomor 20 (Issue 1). 

Woolfolk, A. (2009). Educational Psychology Active Learning Edition Edisi dalam Bahasa Indonesia (M. A. D. S. M. S. Drs. Helly Prayitno Soetjipto (ed.); Cetakan pe). 

Yulsyofriend, Yaswinda, & Zulminiati. (2013). 

Pelaksanaan Model Reggio Emelio Pada Pembelajaran Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak Assyofa Padang. PEDAGOGI Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, XIII(1), 52–57. 103.216.87.80/index.php/pedagogi/article/view/2231/1852

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR BELAJAR BELAJAR MENULIS SETIAP HARI (32)

Rabu, 29 April 2020 Tema: BELAJAR BELAJAR BELAJAR MENULIS SETIAP HARI Nara Sumber: Dr Uswadin                        Pengembang Labschool                        Ketua IKA UNJ, Kabid Pend.ISNU DKI Jakarta                        https://uswadinlabschool.blogspot.com/ Judul: Menulis Menulis Menulis Setiap Hari Oleh: Mudafiatun Isriyah         'Bermanfaatlah untuk sesama' ( Uswadin ) Assalamualaikum wr wb Profil:                                            Brebes, 15 Maret 1968 Pendidikan MP S3 UNJ Guru SMP Labschool Jakarta, dan Kebayoran. Kepala SMP Labschool Cibubur 2011 sd 2019 Pengembang Labschool UNJ Menikah dikarunia 2 anak Tinggal di Matraman Jakarta Timur Email: dinuswa15@gmail.com Motto Bermanfaatlah untuk sesam Bismillahirrohmanirrohiimm, Selamat menunaikan ibdah puasa semoga senantiasa di Rahmatan Lillalaamiinn, aamiinn Salam hangat Bapak Uswadin Memulai membuka materinya nya dengan membarikan draf tulisan di buku notes kecil.

LANGKAH MUDAH MEMBUAT BUKU ELEKTRONIK (eBOOK) DENGAN GOOGLE DOC

Era digital saat ini sudah saatnya digantikan buku elektronik sebagai sumber belajar yang menyenangkan. Dikenal dengan nama ebook , atau buku digital versi elektronik. Bisa simpan dalam smartphone lho. Buku beratus-ratus halaman bisa disimpan dalam bentuk digital. Itulah yang disebut ebook. Membuat ebook merupakan salah satu usaha untuk melestarikan literatur. Namun yang berbentuk buku jumlahnya banyak dan memerlukan biaya perawatan yang mahal. Dengan melakukan tranfer dari bentuk buku ke bentuk buku elektronik merupakan cara yang tepat dan hemat. Saat ini cara orang membaca buku sudah berubah. Membaca buku lebih mudah bisa membaca dimana saja, tanpa membawa perangkat besar seperti tas dan lain-lain. FUNGSI DAN MANFAAT EBOOK Sebagai media informasi Mengungkapkan gagasan atau ide baru KELEBIHAN DAN KEKURANGAN EBOOK . Dapat dibaca dimanapun dan kapanpun Yang pasti adalah aman dan abadi. Bisa gratis dan mudah didapat Murah Nah ini dia kekurangannya. Hanya a

BONDING DENGAN KUCING INI CARANYA.

Rabu, 1-April 2020 Tema: Kucing Oleh: Mudafiatun Isriyah 'Kucing Menunggui Majikannya Di Kuburan' Tantangan siang ini OmJay menyampaikan menulis tentang Kucing, yukss siappppp. Dengan penuh semangat semua peserta grup berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut. Ada yang langsung respon ada juga yang belum baca grup. Yang pasti dengan semangat semua peserta akan memenuhi tantangan OmJay. Baik ayukk simak dulu yaa… Kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Menurut riwayat hadist yang pernah saya baca. Dan menurut salah satu sumber bahwa rata-rata kucing hidup antara 12 hingga 15 tahun, tergantung pemeliharaan baik di rumah ataupun di luar. Bahkan bisa mencapai 21 tahun harapan kucing hidup jika dipelihara dengan baik. Percaya atau tidak kalau kucing mempunyai ikatan batin ( bonding ) dengan pemilik jika dirawat sejak kecil dan dekat dengan pemiliknya. Menurut Klause dan Kennel (2009) bonding itu adalah interaksi orang tua dengan bayi. Kucing berada