Pembelajaran online menggunakan media komputer.
Disaat pembelajaran berlangsung dibutuhkan media penghubung selain media itu
sebagai alat penghubung namun media juga sebagai media yang menyambungkan dalam
sisi sikap-sikap sosial, social presence (kehadiran sosial) yang
nantinya akan berpengaruh pada hasil pembelajaran lebih meningkat. Para
peneliti sebelumnya CMC menggunakan teori kehadiran sosial untuk menjelaskan
mengapa CMC adalah inheren impersonal, kemudian peneliti (Gunawardena,
1995; Tu, 2000) me-reconceptualized teori social presence
(kehadiran sosial) tidak terlalu memanfaatkan pada media tetapi lebih kepada
bagaimana orang-orang beradaptasi dengan media untuk menjelaskan bagaimana CMC
dalam lingkungan pembelajaran online bisa sangat pribadi dan sosial.
·
Bagaimana
mereka membangun kehadiran mereka secara online?
·
Bagaimana
menampilkan diri sebagai orang nyata di lingkungan pendidikan online?
·
Bagaimana kita membentuk komunitas online?
·
Bagaimana kita berinteraksi dengan orang yang tidak
pernah kita temui?
·
Bagaimana
membangun social presence di lingkungan belajar online?
·
Jelajahi dan uji pemahaman Anda
Dengan demikian, awal teori social
presence ternyata memiliki implikasi langsung bagi para pendidik di
lingkungan online. Melihat efek dari telekomunikasi dari percakapan
antara dosen dan mahasiswa saat belajar online, melihat keaktifan
komunikasi, merasakan hadirnya saat pembelajaran, merasakan ada sikap-sikap dan
aturan yang di lakukan saat berada di online. Misalnya dalam pendidikan
formal prosesnya sangat sosial yang melibatkan keterlibatan interpersonal yang
tinggi. Bahkan pada penelitian lain, misalnya, telah secara khusus menekankan
pentingnya kontak dan kerja sama antara dosen dan mahasiswa (Chickering &
Gamson, 1987).
Pentingnya social presence dalam
pembelajaran online sehingga teori ini dapat diandalkan. Kesimpulan
bahwa CMC adalah inheren impersonal karena isyarat nonverbal dan relasional
(umum dalam komunikasi tatap muka) diadaptasi dari CMC Kemudian meskipun CMC kekurangan isyarat
nonverbal dan relasional, yang masih bisa sangat sosial dan interpersonal
kadang-kadang bahkan hyperpersonal. Dan CMC merupakan system yang menentukan
bagaimana orang sosial berinteraksi (Walther, & Swan, 2001; Gunawardena,
1995; Gunawardena & Zittle, 1997; Richardson & Swan, 2003; Tu,2000).
Kehadiran sosial (Social Presence) dipandang sebagai media yang bisa
bergaul, hangat, dan pribadi. Media yang bisa melakukan diskusi asynchronous online,
menyelidiki perasaan peserta didik ke arah CMC sebagai media komunikasi dan
CMC adalah media tepat untuk interaksi sosial.
Komentar
Posting Komentar