Langsung ke konten utama

MACAPAT TEMBANG JAWA IBU EMI (13)

Sabtu, 28 Maret 2020

Tema: Inovasi Pembelajaran
Narasumber: Emi Sudarwati
Guru  Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur.
Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia.  Lebih dari 450 buku ber-ISBN  ada nama saya di dalamnya.
Pemenang juara satu inobel 2016 bidang sorak kemdikbud

Oleh: Mudafiatun Isriyah
Assalamualaikum Warahmatullohi Wabarokaatuh

 Ini di perpustakaan pribadi. Ada ruang khusus untuk selfie, 
baca puisi atau rekaman media pembelajaran (Ibu Emi Sudarwati)

Malam ini Om Jay memberi tahu kalau ada materi yaitu dari Ibu Emi Sudarwati. Antusias dan sangat menarik dibuka oleh Ibu Emi dengan memperkenalkan dan sedikit bercerita pengalaman beliau.

Inilah perjalanan kisah hidup sang penulis Bunda Emi:
Pada tahun 2013.  Penulis bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro.  Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro).  Di sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior.  Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan.  Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).

Pada awal tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.
Pada penghujung tahun 2014.  Kembali bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno.  Tidak berhenti sampai di situ.  Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu. Sampai-sampai penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.  Alhasil, besuknya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu.  Dari sana,  semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut.  Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku.  Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.

Buku karya Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno  menjadi inspirasi bagi banyak sekolah.  Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain.  Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media,  baik cetak maupun on line.  Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun.

Pada tahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.

Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.

Di samping itu, penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT.  PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro.  Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini, penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.

Pada tahin 2016, penulis ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.

Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan penulis sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).

Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.
Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.  Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.
TAHUN 2017

Tidak berhenti sampai di situ.  Beberapa bulan berikutnya.  Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.
 Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian.  Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.  Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.
Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.

Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.

Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman meulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.
TAHUN 2019

Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.

Selanjutnya, di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini,  Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang.


Bertanya  peserta: Untuk menulis fiksi biasa digunakan kata saya atau aku.  Tapi untuk menulis ilmiah  menggunakan kata penulis.
Ibu Emi: Maaf... Itu yang saya tahu.
Ibu Emi: Saya biasa menggunakan tema pendidikan, keluarga, wisata dll.  Tapi kadang juga bebas.
Ibu Emi: Misalkan menulis novel, gunakan kata aku atau saya.  Tapi harus konsisten.  Sejak awal sampai akhir.  Kalau sudah menggunakan aku ya aku.   Kalau saya ya saya terus.
Sedangkan untuk menulis esai, PTK, karya inovatif, skripsi dll gunakan kata penulis.

Ada yang bertanya: Pengen bisa menulis buku. Tapi belum Percaya diri dan ingin memulai dari mana atau kata lain sistematika yg baku. Kira-kira bisa tidak kita mencontoh sistematika atau urutan penulisan buku org lain ?

Bu Heru bertanya: cara memulainya atau mengarahkan siswa untuk menulis itu bagaimana bu? apa kita membuatkan kerangkanya atu bagaimna?

Selamat malam bu @Emi Sudarwati . Sangat inspiratif. Motivasi ibu banyak menginspirasi guru binaan saya menerbitkan buku. Puluhan guru saya di Bali sdh terinfeksi virus menulis ibu...

Ibu Emi: : Hanya ada 1 cara, banyak baca.

Bertanya: Kalau menulis di blog, itu bagusnya penulis atau saya, bu?
Apa boleh di buku yang kita tulis semuanya orisinal atau asli kalimat kita sendri ya Bu ? Kata lain tidak ambil referensi dari buku lain

Bertanya: Misalnya ingin mengajak siswa menulis cerpen untuk dijadikan buku karya bersama siswa, apakah harus satu tema... atau boleh bermacam-macam Bu....??

Ibu Emi: Kalau cara saya.  Sebelum pembelajaran anak-anak baca buku.  Atau bisa 1 anak baca buku di depan, yang lain mendengarkan.  Kemudian semua mebuat ringkasan isi cerita tersebut.  Lalu saya tunjuk secara acak beberapa siswa membacakan ringkasannya.  Lama-lama anak akan memahami struktur cerita. Baru kita arahkan untuk menulis

kata Ibu Emi:  Buku "Keabadian Bali" adalah salah satu yang paling berkesan.
 Ibu Rifatun bertanya: Maaf ibu apakah isi buku tentang sasta bahasa Jawa awalnya ibu?   Apakah yg dari siswsnya juga menggunakan bahasa Jawa atau Indonesia? Karena ibu mengajar bahasa Jawa setiap harinya.

SBGI (Satu Buku Guru Indonesia)
SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia)

Hampir sama dengan SaGu SaBu atau SaSis SaBu

Agar tidak dibilang meniru, saya buat istilah lain di grup saya.

Jika teman-teman ingin menerbitkan buku dengan biaya mandiri, bisa saya bantu. jawab Ibu Emi
Biayanya 480.000 sudah dapat  10 eks.  Gratis edit, lay out, ISBN, dan desaig kover.

Tanya Ibu Pitalouhata: Bu, menulis buku apa yg kira2 paling mudah atau gampang biar pemula bisa menulis ?

Semua buku mudah ditulis jika sesuai dengan yang kita sukai.
Misalkan kita suka baca novel, pasti sangat mudah menulis novel.

Kalau kita suka baca karya inovatif, pasti akan mudah menulis karya inovatif. Dll

Majas Grup.  Di dalamnya ada 3 penerbit. Yaitu :
1. Majas
2. Dwi Putra Jawa
3. Praktek Mandiri

Pak Brian bertanya: Bu... Apakah SBGI & SBSI itu sebuah komunitas ?
Jawab Ibu Emi: SBGI (Satu Buku Guru Indonesia)
SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia)

Hampir sama dengan SaGu SaBu atau SaSis SaBu

Agar tidak dibilang meniru, saya buat istilah lain di grup saya.

Bertanya Ibu O'Pikalouhata:  Bu, menulis buku apa yg kira2 paling mudah atau gampang biar pemula bisa menulis ?
Ibu Emi: Semua buku mudah ditulis jika sesuai dengan yang kita sukai.
Misalkan kita suka baca novel, pasti sangat mudah menulis novel.

Kalau kita suka baca karya inovatif, pasti akan mudah menulis karya inovatif. Dll
Ya. Benar sekali.  Ternyata buku Bahasa Jawa jauh lebih laku.

Saya suka penerbit indie,. Karena semua buah pikiran kita pasti bisa diterbitkan.  Yang terpenting, kita bisa menjadi penulis, distributor sekaligus penjual buku kita sendiri.

Ibu Rifatun bertanya: Menulisnya  yg mrnggunakan dengan bahasa jawa itu basa krama atau basa ngoko ibu. ? Karena anak2 sekarang itu bahasa Jawa sdh banyak diabaikan.
Ibu Emi: Kalau saya biasa menulis cerita atau puisi dengan Bahasa Daerah

Kamus juga bisa sih.  Tapi saya tidak suka

Pak Naff bertanya: Ibu mau nanya,,, apakah ada tips khusus dalam memasarkan buku ala buk emi?

Om Jay bertanya: Apa kesulitan yg ibu alami selama menulis dan menerbitkan buku?
Ibu Emi: Saya tidak pernah merasa ada kesulitan.  Dinikmati saja.  Mengalir seperti air


Dann Ibu Emi melakukan pembaharuan yaitu:  Yaitu Wisata Puisi.  Bisa lihat di Chanel you tobe saya ya.  Emi Sudarwati

Pak Brian bertanya: Bu bagaimana cara publikasi bahwa sekolah siswanya sudah menulis buku.

Seperti yang terjadi di sekolah ibu, sampai bisa diliput wartawan?
Ibu Emi: Saya unggah di FB dan media sosial lainnya.  Di situ pasti banyak yang lihat.  Salah satunya pejabat atau wartawan.

Pak Brian bertanya: Apakah diawali dengan memberitahu ke dinas pendidikan ?
Ibu Emi: Bisa juga.  Tapi saya tidak lakukan itu. Bisa juga dengan bedah buku. Mengundang wartawan.
Salah satu cipta puisi Titis, Maca Gurit kanthi: https://youtu.be/ZrwiNiw-x6s
Baca puisi Suci Wulandari gadis Desa: https://youtu.be/VGRyCf9Eta4
Baca Puisi: Nende Verawati Aruna Badra: https://youtu.be/FnskVLGvCB8
Baca Puisi Suci Ika Yuniati Memca puisi Belia tua: https://youtu.be/zUk_7J4jAPA
Baca Puisi: Abd Syukur Membacar Puisi Guru: https://youtu.be/4aFGryHgE7c
Baca Puisi: Nety Pusitasari: Membca puisi ketika....seketika: https://youtu.be/hRRNd1e895w
Baca puisi: Dyah Ayu Virtaningrum: Membaca Puisi Napas tanpa arti: https://youtu.be/gDvb5MW30zY
Baca puisi: Denok Lestari: Maos Gurit Ing Sajadah Tuwa:https://youtu.be/sn9s7lefiCs
Baca Puisi: Puisi Susah senang hari: https://youtu.be/MUpVGCLlstA
Baca puisi: Trisnia Elok: Membaca buku Sungguh Indah Jalan itu: https://youtu.be/vuYvI417_uw
Baca puisi: M. Ma'mun: Membaca Puisi Gembala Dendam: https://youtu.be/KjhGQIsr3JY
Baca Puisi : Mukminin membaca puisi Umrah Terhenti: https://youtu.be/6rF9-wBY3gABaca Puisi: Ajung Pujang Anom: https: Membaca Puisi kucabut Kata-kata dari Buku Sejarah: Baca Puisi: //youtu.be/5b9VaLSb2mg
Baca Puisi: Slamet Widodo: Membaca Puisi Suaramu Indah Sekali: https://youtu.be/tW9cybuK-XI
Baca Puisi: Wisata Puisi di TBM Kiranthi: https://youtu.be/rtB37xYdSro

Bertanya Pak Brian: Oh iya Bu, untuk titip buku di toko buku, kita harus cetak dahulu bukunya, untuk stok di toko buku ? Atau bagaimana ?
Ibu Emi: Ya dong
Brian: minimal cetak brp untuk stok ?
Ibu Emi: Kalau pemula bisa cetak minimal dulu. 10 eks. Tapi kalau ini tidak ada keuntungannya loh. Bahkan pasti tekor

Ibu Emi melanjutka: SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.

Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1. Kumpulan Puisi
2. Kumpulan Cerpen
3. Kumpulan Esai
4. Novel
5. PTK
6. Naskah INOBEL
7. Kumpulan Pantun
8. Kumpulan Resep
9. Kumpulan Cerpen Misteri
10. Dll

Jenis huruf : Time new roman/12/1,5
Ukuran kertas A5
2:2;2;2
Naskah sudah lengkap dg kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah2.


Nama file : SaGu SaBu spasi nama               
                     Atau SaSis SaBu spasi nama
Contoh : SaGu SaBu Emi
                Atau SaSis SaBu Emi

Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.
50-56 halaman kena 480.000. dst
Ongkir bisa bayar di tempat.
Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas Grup.

Alamat Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com

Konfirmasi ke WA : 08563155081
Jika naskah dinyatakan lolos kurasi,

Silahkan transfer:
BRI 001101005862531
An Emi Sudarwati
 jika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke WA ke no 08563155081

Waktu pengumpulan naskah mulai hari ini
Buku akan terbit paling cepat 3 bulan setelah kirim naskah dan TF.

Jika menginginkan cover buat sendiri, langsung dicantumkan saat kirim naskah. Dengan persyaratan, harus orisinil. Bukan jiplakan atau hasil rekayasa dari internet.
Jika tidakak ada, Penerbit menyediakan desain cover gratis.

1 X edit cover kena cas 100.000
 Terimakasih

Kesimpulan:
Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang. Nuwun nuwun rahayu.

Wassalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokaatuh

#Ibu Emi keren sangat kerenn
#Puisi macapat
#Guru bahasa daerah
#Mudafiatun Isriyah

Komentar

  1. semoga materi yg diberikan bermanfaat untuk kita semua

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Yessss terus berkarya kata OmJay lihat apa yang terjadi

      Hapus
  3. Balasan
    1. Semangatt bunda cantik dari Timur nun jauh di sana salam hangat dan salam literasi yesss menulis terusss

      Hapus
  4. Wah Ibu Emi Komentar disini wkkwwk kadi takut salah yeaaa tapi sekaligus mohon dikoreksi kebenarannya , matur sembah nuwun

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR BELAJAR BELAJAR MENULIS SETIAP HARI (32)

Rabu, 29 April 2020 Tema: BELAJAR BELAJAR BELAJAR MENULIS SETIAP HARI Nara Sumber: Dr Uswadin                        Pengembang Labschool                        Ketua IKA UNJ, Kabid Pend.ISNU DKI Jakarta                        https://uswadinlabschool.blogspot.com/ Judul: Menulis Menulis Menulis Setiap Hari Oleh: Mudafiatun Isriyah         'Bermanfaatlah untuk sesama' ( Uswadin ) Assalamualaikum wr wb Profil:                                            Brebes, 15 Maret 1968 Pendidikan MP S3 UNJ Guru SMP Labschool Jakarta, dan Kebayoran. Kepala SMP Labschool Cibubur 2011 sd 2019 Pengembang Labschool UNJ Menikah dikarunia 2 anak Tinggal di Matraman Jakarta Timur Email: dinuswa15@gmail.com Motto Bermanfaatlah untuk sesam Bismillahirrohmanirrohiimm, Selamat menunaikan ibdah puasa semoga senantiasa di Rahmatan Lillalaamiinn, aamiinn Salam hangat Bapak Uswadin Memulai membuka materinya nya dengan membarikan draf tulisan di buku notes kecil.

LANGKAH MUDAH MEMBUAT BUKU ELEKTRONIK (eBOOK) DENGAN GOOGLE DOC

Era digital saat ini sudah saatnya digantikan buku elektronik sebagai sumber belajar yang menyenangkan. Dikenal dengan nama ebook , atau buku digital versi elektronik. Bisa simpan dalam smartphone lho. Buku beratus-ratus halaman bisa disimpan dalam bentuk digital. Itulah yang disebut ebook. Membuat ebook merupakan salah satu usaha untuk melestarikan literatur. Namun yang berbentuk buku jumlahnya banyak dan memerlukan biaya perawatan yang mahal. Dengan melakukan tranfer dari bentuk buku ke bentuk buku elektronik merupakan cara yang tepat dan hemat. Saat ini cara orang membaca buku sudah berubah. Membaca buku lebih mudah bisa membaca dimana saja, tanpa membawa perangkat besar seperti tas dan lain-lain. FUNGSI DAN MANFAAT EBOOK Sebagai media informasi Mengungkapkan gagasan atau ide baru KELEBIHAN DAN KEKURANGAN EBOOK . Dapat dibaca dimanapun dan kapanpun Yang pasti adalah aman dan abadi. Bisa gratis dan mudah didapat Murah Nah ini dia kekurangannya. Hanya a

BONDING DENGAN KUCING INI CARANYA.

Rabu, 1-April 2020 Tema: Kucing Oleh: Mudafiatun Isriyah 'Kucing Menunggui Majikannya Di Kuburan' Tantangan siang ini OmJay menyampaikan menulis tentang Kucing, yukss siappppp. Dengan penuh semangat semua peserta grup berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut. Ada yang langsung respon ada juga yang belum baca grup. Yang pasti dengan semangat semua peserta akan memenuhi tantangan OmJay. Baik ayukk simak dulu yaa… Kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Menurut riwayat hadist yang pernah saya baca. Dan menurut salah satu sumber bahwa rata-rata kucing hidup antara 12 hingga 15 tahun, tergantung pemeliharaan baik di rumah ataupun di luar. Bahkan bisa mencapai 21 tahun harapan kucing hidup jika dipelihara dengan baik. Percaya atau tidak kalau kucing mempunyai ikatan batin ( bonding ) dengan pemilik jika dirawat sejak kecil dan dekat dengan pemiliknya. Menurut Klause dan Kennel (2009) bonding itu adalah interaksi orang tua dengan bayi. Kucing berada